GALI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN DOKUMEN EVALUASI KONVERGENSI STUNTING, BAPPEDALITBANG LAKUKAN FGD

MARTAPURA – Sehubungan dengan tahapan pelaksanaan penyusunan dokumen evaluasi konvergensi stunting Kabupaten Banjar terkait dengan pengumpulan data pelaksanaan percepatan penurunan stunting yang telah dilaksanakan oleh SKPD di Kabupaten Banjar Tahun 2023. Bappedalitbang Kabupaten Banjar melalui bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia melaksanakan kegiatan Forum Group Discussion (FGD) Lanjutan dalam rangka Penyusunan Dokumen Evaluasi Konvergensi Stunting Kabupaten  Banjar Tahun 2023 yang dipimpin oleh Kasubbid Pembangunan Manusia Syihabuddin Senin (6/5/2024) pagi, di aula Baiman Martapura.

Syihabuddin menyampaikan kegiatan ini merupakan kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Banjar dengan Fakultas Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Provinsi Kalimantan Selatan yang akan melakukan evaluasi dalam rangka intervensi percepatan penurunan stunting di Kabupaten Banjar.

“Oleh karena itu pada hari ini Bappedalitbang Kabupaten Banjar mengundang para kader, tenaga ahli gizi, kesling untuk sama-sama membahas kendala permasalah apa yang ada di desa dan kecamatan untuk intervensi evaluasi percepatan penurunan stunting kedepannya” ujar Syihab.

Sementara itu Ketua Tim dari ULM Prof. Dr. dr. H. Syamsul Arifin, M.Pd, FISPH, FISCM,  yang mengikuti rapat secara daring melalui Zoom Meeting mengatakan bahwa  stunting sampai saat ini masih menjadi permasalahan  bersama, permasalahannya karena stunting targetnya adalah 14% sementara di Kabupaten Banjar masih diatas 14% ditahun 2024.

“Permasalahan stunting mempunyai dampak yang sangat besar terhadap perkembangan generasi kita kedepan, maka kita harus mengevaluasi beberapa program kerja yang sudah dilakukan sebelumnya agar pada tahun-tahun selanjutnya perencanaan kegiatan tentang program stunting dapat lebih baik” ungkap Syamsul.

“Kami minta keterbukaan informasi dari peserta  agar akar permasalahan yang terjadi tempat kita bisa kita kupas dan kita urai sehingga tim dapat memberikan rekomendasi yang tepat agar program stunting di Kabupaten Banjar semakin baik dari tahun ketahun” pintanya kepada para peserta rapat yang hadir.

Dalam paparannya dijelaskan sampai saat ini tim sedang menggali permasalahan yang berkaitan dengan 8 aksi penanggulangan stunting di Kabupaten Banjar, dimana 8 aksi tersebut pertama, identifikasi tentang sebaran stunting, kedua,  rencana kegiatan pelaksanaan integrasi intervensi stunting, ketiga,  memberikan kepastian hukum bagi desa untuk menjalankan peran dan kewenangan desa dalam pelaksanaan intervesi gizi terintegrasi, keempat, menjalankan rembug stunting tingkat kabupaten atau kota.

“Kelima, memastikan ketersediaannya kader yang membantu pemerintah desa dalam pelaksanaan intervensi gizi terintegrasi tingkat desa, Keenam, meningkatkan pengelolaan sistem data stunting dan cakupan intervensi di tingkat kabupaten/kota, Ketujuh, melakukan pengukuran pertumbuhan dan perkembangan anak balita dan publikasi angka stunting kabupaten/kota, serta Kedelapan, melakukan reviu kinerja pelaksanaan program dan kegiatan terkait penurunan stunting selama satu tahun terakhir” pungkasnya.

Disertai kegiatan diskusi tanya jawab acara dihadiri tenaga ahli ULM Lenie Marlinae dkk, Tenaga Ahli Gizi, Tenaga Ahli Kesling, Kader Pembangunan Manusia (KPM) desa, Kader Posyandu desa, Kader KB desa, Bidan desa, pokja PKK dari tiga kecamatan dengan predikat daerah angka stunting tertinggi, daerah angka stunting sedang, dan daerah angka stunting terendah di Kabupaten Banjar,(Bappedalitbang)

Source:: BAPPEDA

Comments
Loading...