FINAL KOMPETISI “INTAN BANJAR” 2025 DORONG BUDAYA INOVASI DI KABUPATEN BANJAR

MARTAPURA – Pemerintah Kabupaten Banjar melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) melaksanakan proses final Kompetisi Inovasi Tangguh dan Andalan (INTAN BANJAR) Tahun Anggaran 2025. Acara dibuka langsung oleh Kepala Bappedalitbang, Nashrullah Shadiq, didampingi Kabid Penelitian Pengembangan dan Inovasi (PPI) Nuri Ansyari, pada Rabu (13/8/2025) di Aula Bauntung Bappedalitbang Banjar.

Dalam sambutannya, Nashrullah menyampaikan bahwa Kompetisi INTAN BANJAR merupakan wujud nyata komitmen Pemkab Banjar untuk mempercepat budaya inovasi, baik di lingkungan perangkat daerah maupun masyarakat. Kegiatan ini, selain menjadi ajang pengembangan ide dan solusi kreatif, juga merupakan bagian integral dari peringatan Hari Jadi Kabupaten Banjar ke-75 serta strategi untuk meningkatkan capaian Indeks Inovasi Daerah demi pelayanan publik yang lebih efektif dan adaptif.

“Kompetisi ini mencakup ruang lingkup luas, dari perangkat daerah hingga inovasi yang tumbuh di tengah masyarakat. Inovasi yang diikutsertakan adalah yang telah diimplementasikan pada 2023 atau 2024, sehingga dinilai memiliki relevansi, keberlanjutan, dan potensi dampak nyata,” jelas Nashrullah.

Ia juga menambahkan bahwa tahap final meliputi presentasi dan wawancara untuk menggali ide, manfaat, dan dampak inovasi peserta. Penganugerahan pemenang akan dilaksanakan pada puncak peringatan Hari Jadi Kabupaten Banjar ke-75 sebagai bentuk penghargaan kepada inovator terbaik.

Proses final ini melibatkan tim juri independen dari Kementerian Dalam Negeri, Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI, dan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Kalimantan Selatan, dengan penilaian dilakukan secara daring.

Kegiatan dibagi menjadi dua kategori yaitu Inovasi ASN/SKPD, di antaranya MITRA BUNGAS BANJAR (Dinas Penanaman Modal dan PTSP), BATASBIH FUKAHA dan DEPE CANTIX (Dinas Kesehatan), LAPAT MANIS (Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil) dan SIPALUI V3 (UPTD Puskesmas Martapura 1)

Sedangkan inovasi Masyarakat, di antaranya ARENOVASI MUDA (Helma), SABANA (Tien Zubaidah), TELUR ASIN TERBAPER (Masnah), BAKILAU ARGUCIKU (Dewi Novita Sari) dan BARAMUDA (Ida Widiansyah).

Penilaian inovasi menitikberatkan pada dampak dan kemudahan yang dihasilkan dibandingkan sebelum inovasi diterapkan. Dengan semangat inovasi yang terus digelorakan, diharapkan lahir ekosistem inovasi berkelanjutan yang mampu memberi manfaat nyata bagi kemajuan Kabupaten Banjar.(Ione/Brigade Bappedalitbang)

Source:: BAPPEDA

Comments
Loading...