BAPPEDALITBANG BANJAR GELAR FGD EVALUASI DAMPAK PROGRAM YESS
MARTAPURA – Sehubungan dengan akan dilaksanakannya penyusunan dokumen Evaluasi Dampak Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS), Bappedalitbang Kabupaten Banjar melalui Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam (Ekosda) melaksanakan Focus Group Discussion (FGD), Kamis (25/9/2025) pagi di Aula Baiman Bappedalitbang Banjar.
Acara dibuka langsung oleh Kepala Bappedalitbang Banjar, Nashrullah Shadiq, didampingi Kabid Ekosda Dedi Nurmadi. Kegiatan ini dihadiri oleh Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Kalimantan Selatan, Dinas Pertanian Kabupaten Banjar selaku District Implementation Team (DIT), Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Banjar selaku DIT, perwakilan Forum Komunikasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Forum CSR) Kabupaten Banjar, tim tenaga ahli, serta perwakilan penerima manfaat dan penerima Hibah Kompetitif (HK) Program YESS.
Dalam sambutannya, Nashrullah menyampaikan bahwa kegiatan FGD ini digelar untuk menghimpun masukan dari berbagai pihak terkait pelaksanaan Program YESS di Kabupaten Banjar. Masukan tersebut diperlukan untuk mengidentifikasi capaian, kendala, serta faktor pendukung keberhasilan program yang telah berjalan.
“Kita berharap ke depan ada legalitas yang jelas berdasarkan hasil rekomendasi dokumen evaluasi sehingga program ini dapat terus berkelanjutan dan memberi manfaat lebih luas bagi generasi muda,” ujarnya.
Menurut Nashrullah, Program YESS telah memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan kapasitas wirausaha muda serta peluang kerja produktif di Kabupaten Banjar. Oleh karena itu, evaluasi ini diharapkan mampu memperkuat arah kebijakan sekaligus menjadi dasar penyusunan program serupa di masa mendatang.
Dalam kesempatan tersebut, tenaga ahli berdiskusi aktif bersama peserta untuk mengidentifikasi pengalaman lapangan, praktik baik, maupun hambatan yang dihadapi penerima manfaat program. Melalui diskusi aktif ini, tim ahli berhasil merumuskan sejumlah poin penting yang akan dituangkan dalam dokumen evaluasi.
Kabid Ekosda Dedi Nurmadi menambahkan bahwa FGD ini menjadi forum strategis untuk mempertemukan seluruh pemangku kepentingan. “Kita ingin hasil evaluasi ini benar-benar merepresentasikan kondisi di lapangan dan dapat menjadi rekomendasi yang implementatif,” terangnya.
Diharapkan, hasil dokumen Evaluasi Dampak Program YESS yang disusun nantinya tidak hanya menjadi laporan administratif, tetapi juga menjadi pijakan dalam memperkuat pemberdayaan generasi muda Banjar melalui sektor pertanian, kewirausahaan, dan ketenagakerjaan.(Ione/Brigade Bappedalitbang)
Source:: BAPPEDA