Banjar Sosialisasikan Cara Amankan Data Dan Informasi

Martapura, infoPublik – Pemerintah Kabupaten Banjar melalui Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian, menggelar sosialisasi Penyelenggaraan Persandian untuk Pengamanan Informasi pada Pemerintah Daerah, di Aula BKD Kabupaten Banjar, Rabu (8/11).
Menghadirkan narasumber  Kabid Infratrusktur dan Persandian Dinas Kominfo Propinsi Kalimantan Selatan, Fahrudin Noor serta pakar IT Koes Wiyatmoko, sosialissi diikuti oleh perwakilan SKPD se Kabupaten Banjar.
Kepala Dinas Kominfo, Statistik dan Persandian Kabupaten Banjar, DR Ir H.M. Farid Soufian, MS, menjelaskan, pentingnya pengamanan informasi dan data pemerintah sehingga tidak disalah gunakan oleh orang tak bertanggung jawab. “Data di SKPD tidak sembarang orang boleh meminta, mesti lapor dan izin dahulu ke Dinas Kesbangpol,” ujar Farid, didampingi Kabid Statistik dan Persandian, Ahmad Yunani, S.Sos.
Diungkapkan farid bahwa ke depan, akan diadakan bimbingan teknis khusus bagi petugas pengamanan informasi di masing-masing SKPD. Namun dia meminta mereka yang ikut, memang benar-benar memahami tentang informasi dan teknologi (IT).
Sedangkan Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Politik, DR H Muhammad yang mewakili Bupati Banjar H Khalilurrahman membuka sosialisasi menyebutkan, bagaimana pun informasi dan data pemerintah mesti diamankan, demi kepentingan masyarakat. “Untuk itu, kita membutuhkan lembaga persandian, agar bisa mengamankan infromasi dan data pemrintah daerah,” ujarnya.
Narasumber Kabid Infratruktur dan Persandian Kominfo Propinsi Kalimantan Selatan, Fahrudinnoor menjelaskan tentang peran persandian pada pemerintah daerah. Menurutnya, banyak cara untuk pengamanan data dan surat-surat penting milik pemerintah seperti menggunakan, digital signature, e-mail protection, document protection, SSL server maupun SSL client.
Sementara Koes Wiyatmoko mengungkapkan secara lebih teknis tentang bagaiman cara pengamanan informasi dan data pemerintah.  Dijelaskannya, perkembangan pengamanan data dan informasi sangat pesat, begitupula dengan para peretas. “Untuk itulah, pengamanan informasi mesti terus dikembangkan. Jika dulu pengamanan hanya pada lapisan luar data saja,  sekarang tidak bisa lagi, karena bisa mudah dibobol,” jelasnya.
Pengamanan dana atau infromasi ini lanjut ahli IT di Dinas Kominfo Kabupaten Banjar ini, bisa dengan menggunakan cara Stegano  atau penyisipan data. “Data yang disampaikan, disispkan pada sebuah foto misalnya. Sepintas dilihat memang sebuah foto, namun sebenarnya di sana disisipkan sebuah data atau informasi.”
Cara lain jelas Moko, adalah Cryptography atau  teknik mengubah atau mengacak data informasi. Ketika data disadap pihak lain, sehingga data tersebut akan muncul secara acak. (MC-Kab.Banjar/dani/hndy
Comments
Loading...