Bupati Peringati Isra Mi’Raj

Infopublik, Martapura – Peringatan Isra Mi’raj di Mahligai Sultan Adam menghadirkan penceramah Habib Hasan Al Muhdar, dihadiri Forkopimda Kabupaten Banjar, para staf ahli bupati, para asisten, kepala SKPD, serta para santri pondok pesantren di Kabupaten Banjar, Senin (1/4).
Bupati Banjar, H Khalilurrahman mengatakan, memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah Swt yang sudah memberikan taufik hidayah dan inayahnya sehingga bisa berkumpul memperingati Isra Mi’raj 1440 H. Kehadiran memperingati Isra dan Mi’raj meneguhkan keimanan dan meningkatkan taqwa kepada Allah Swt dan Nabi Muhammad Saw.
“Semoga Kabupaten Banjar selalu dalam keadaan aman, damai dan tenteram sehingga dapat mewujudkan pembangunan sesuai visi misi. Sebentar lagi 17 April, akan menghadapi Pilpres dan Pileg,” ujarnya.
Isra Mi’raj merupakan perjalanan Nabi Muhammad Saw di malam hari, sampai ke sidhratul muntaha yang menurut ahli fisika adalah langit yang paling jauh. Makanya kalau mau merasionalkan Isra Mi’raj, otak tidak mampu. Perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa hingga ke Sidratul Muntaha hanya satu malam, bahkan satu riwayat nabi menyebutkan bekas nabi berbaring belum hilang nabi sudah datang. Kepentingannya adalah mengambil perintah kewajiban salat,”jelasnya
Isra dan Mi’raj adalah peristiwa dimana Rasulullah SAW melakukan perjalanan pada malam hari dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsa di Palestina, kemudian beliau di mi’rajkan oleh Allah SWT ke Sidratul Muntaha. Peristiwa Isra Mir’raj merupakan peristiwa agung dalam sejarah kerasulan Nabi Muhammad SAW yang wajib diyakini oleh setiap muslim, karena dalam peristiwa inilah terdapat perintah sholat lima waktu.
Sholat memliliki pesan moral yang sangat luas, yaitu memiliki sifat-sifat adil, jujur, santun, kasih sayang persaudaraan, semua sifat itu tercermin dalam setiap gerakan serta ucapan salat.
Makna salat juga sangat banyak, diantaranya adalah di dalam ucapan takbir, tergambar pengakuan kebesaran Allah SWT atas segala makhluk dan alam semesta ciptaan Allah, dan ini menjadi landasan agar setiap persoalan yang dihadapi oleh manusia dimuka bumi, selalu merujuk kepada kebesaran Allah SWT,”jelasnya.
Sholat juga mengajak kita menjaga hati, agar selalu melakukan hal-hal kebaikan, jika salat dilaksanakan dengan khusyu dan nilainya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, maka salat akan mengantarkan kita kepada kehidupan yang indah, disiplin dan istiqomah,”tambahnya.
“Untuk itu, melalui Peringatan Isra dan Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW, mari kita tingkatkan kualitas ibadah salat, kita jadikan nilai-nilai yang terkandung didalam shalat sebagai landasan dalam kehidupan sehari-hari, terutama sebagai spirit dalam setiap gerak pembangunan Kabupaten Banjar yang sedang kita jalankan sekarang ini,” ujarnya.
Dirinya berpesan kepada seluruh pegawai dilingkungan Pemerintah Kabupaten Banjar, apabila ingin seluruh sisi kehidupan kita kuat, ingin pendirian yang kuat, ekonomi yang kuat, Iman Islam yang kuat, maka jangan tinggalkan salat lima waktu, karena obat kapsul yang paling ampuh untuk memperkuat kehidupan adalah salat yang didasari dengan ilmu.
Melalui momentum Peringatan Isra dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW ini sebagai umat Islam, hendaklah berlaku jujur dan ikhlas dalam melaksanakan tugas yang diemban, karena itu adalah amanah yang dititipkan dari Allah SWT, jaga kekompakan dan tanggung jawab masing-masing jabatan. Mari Bersama-sama kita wujudkan masyarakat Kabupaten Banjar yang sejahtera dan barokah. Aamiin ya Robbal alamin,” tutupnya.
Habib Hasan Al Muhdar dalam ceramahnya mengatakan, ada dua point yang sudah disampaikan oleh Bupati Banjar H Khalilurrahman yakni perintah salat, tiang agama.
Ibarat meja ada empat tiang, salah ada lima tiang, kalau tiang kuat maka meja kuat dan makanan diatas meja tidak akan tumpah atau hancur.
“Siapa yang mendirikan salat maka mendirikan agamanya, bukan berarti tidak salat agama hancur, tidak. Agama tidak akan hancur justru semakin jaya, Allah mengangkat Muhammad, semakin mulia dan semakin mulia,” katanya.
Orang kafir ingin menjatuhkan agama dengan segala cara, dengan sebutan orang Islam adalah orang keras dan sadis tidaklah demikian tetapi itu oknum justru sebaliknya baru saja ada kejadian penembakan saat umat Islam salat Jumat.
Ingin menjatuhkan agama Allah dengan segala cara, apa kata Allah, jangan heran Islam semakin berkembang dan semakin makmur dan seluruh dunia akan meninggikan syariat Islam.
“Tapi jangan terburu-buru, karena kalau terburu-buru yang ada adalah nafsu. Tetapi menunggu waktunya seperti yang sudah dijanjikan Allah Swt,” imbuhnya.
Kalau salat baik, maka semua akan baik, semuanya akan indah, kemungkaran, kemaksiatan tidak akan mendekat karena dijaga salat.
Ingin berbuat maksiat ingat salat tidak jadi, salat merupakan madrasah dan sangat indah perusahaan mewajibkan salat berjamaah, sangat indah jika pemerintahan mewajibkan pegawainya salat. (McKominfoBanjar/Bpost/Hendy)

Source:: MEDIA CENTER BANJAR

Comments
Loading...