PENYULUH DITUNTUT MAMPU BERINOVASI UNTUK MENDUKUNG PROGRAM SERASI
Martapura – Program Selamatkan Rawa sejahterakan petani atau yang lebih dikenal dengan Program SERASI memang masih menjadi trend topic yang hangat dibicarakan. Bahkan pencanangan proyek percontohan program ini dilaksanakan di Kabupaten Banjar tepatnya di Desa Tajau Landung Kecamatan Sungai tabuk. Yang dihadiri langsung oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman pada Desember 2018 lalu.
Dilatar belakangi kegiatan serasi di kabupaten Banjar inilah maka DPD Perhiptani Kab.Banjar berinisiatif menggelar seminar pertanian dengan mengusung tema Teknologi Inovasi dan Kebijakan untuk mendukung Program SERASI di Kabupaten Banjar bertempat di Mahligai Sultan Adam kamis(27/6). Kegiatan seminar yang diikuti oleh keluarga besar Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia ini dibuka oleh Bupati Banjar H.Khalilurrahman.
Dalam sambutannya Bupati menyampaikan harapannya kepada para penyuluh pertanian untuk bekerja dengan profesional, memiliki kompetensi dalam ilmu pengetahuan serta keterampilan dalam membina dan melaksanakan program atau kegiatan di lapangan. Dirinya juga mengharapkan penyuluh di lapangan agar dapat berperan sebagai fasilitator dan inovator bagi petani serta mampu mendesiminasikan atau menyebarluaskan inovasi teknologi di Bisdang pertanian.
Dalam kesempatan ini juga Bupati memberikan apresiasi kepada DPD Perhiptani Kab.Banjar sebagai organisasi yang mewadahi penyuluh pertanian telah berperan aktif dalam meningkatkan kapasitas dan wawasan penyuluh pertanian di Kab.Banjar khususnya melalui kegiatan seminar ini, beliau juga menyatakan pihaknya akan terus mendukung kegiatan semacam ini karena memberikan kontribusi yang positif terhadap pembangunan pertanian baik langsung maupun tidak langsung.
Bupati yang akrab disapa dengan sebutan Guru Khalil ini mengemukakan sebuah pernyataan “terkait adanya dua dinas yang mengampu penyuluh pertanian di Kabupaten Banjar yakni Dinas tanaman Pangan Dan Hortikultura serta Dinas Peternakan dan perkebunan maka diharapkan kondisi ini seyoganya tidak menjadikan kendala dan perbedaan dalam kinerja penyuluh pertanian, sebab pembangunan pertanian disemua sektor memiliki tantangannya masing-masing, misalnya sektor tanaman pangan dan hortikultura bagaimana mewujudkan swasembada beras, cabai dan bawang. Disektor peternakan bagaimana mewujudkan swasembada daging dan keperluan pangan hewani lainnya dan disektor perkebunan bagaimana meningkatkan nilai jual dan produksi karet. Sedangkan sasaran dan tujuan penyuluhan adalah meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap petani yang tujuan akhirnya adalah meningkatnya kesejahteraan petani, ini artinya juga mendukung visi Kab.Banjar mewujudkan masyrakat yang sejahtera dan barokah pungkasnya. (Dwi, KJF-DTPH)
Source:: DTPH