SEMINAR SEJARAH BANGUN JATI DIRI MASYARAKAT BANJAR

 

 

 

Rabu (21/11), dalam rangka Milad ke-508, Kesultanan Banjar kembali menggelar seminar sejarah yang bertemakan “Kesultanan, Islam dan Masyarakat Banjar” di Aula Rektorat Universitas Lambung Mangkurat Banjar.
Hadir dalam acara tersebut Raja Muda Kesultanan Banjar H. Pangeran Khairul Saleh, Pembantu Rektor II Unlam Banjarmasin Jumadi, para narasumber, para tokoh atau sejarawan Banjar dan segenap civitas akademika Universitas Lambung Mangkurat.
Sultan Banjar H. Pangeran Khairul Saleh atas nama Kesultanan Banjar mengucapkan terima kasih kepada pihak FKIP Unlam Prodi Sejarah atas terselenggaranya seminar ini

“Kita mengangkat tema tersebut guna menggali bersama bagaimana peran kesultanan pada masa lalu dalam berinteraksi dengan Islam dan masyarakatnya sehingga adat, syara dan kitabullah dalam hukum – hukum dan aturan yang dibuat kesultanan agar mengikat di masyarakat,” ujarnya.
Menurut Sultan Banjar H. Pangeran Khairul Saleh yang juga Bupati Banjar ini, penggalian Islam dan kesultanan penting sebab masih relevan menjawab kondisi zaman hari ini.
“Hal ini dapat membantu pemerintah agar masyarakat berjati diri atau berkarakter sesuai dengan nilai – nilai yang ada dimasyarakatnya,” tandasnya.
Kita berkomitman, kata Sultan Banjar H. Pangeran Khairul Saleh, setiap kegiatan, konstruksi adat dan tradisi keraton berpijak pada nilai – nilai keislaman sebab Kesultanan Banjar berlandaskan ideologi Melayu Islam.
Seminar sejarah yang merupakan rangkaian acara milad yang bertemakan “Junjung Marwah Kukuhkan Kejayaan”  bermaksud, agar kita semua menjunjung tinggi nilai – nilai tradisi Islam Banjar guna menegaskan komitmen membangun jati diri bangsa dan masyarakat Banjar serta kejayaan di masa akan datang.
“Tentu saja kegiatan seminar ini tidak berhenti sampai di sini,” harap Sultan Banjar H. Pangeran Khairul Saleh. Tetapi ada langkah – langkah strategi yang dapat kita lakukan dalam melestarikan dan mengembangkan kebudayaan Banjar dengan berbagai pendekatan.
Kita harus terus memadukan kerja – kerja akademis dan kebudayaan. “Ulun yakin, takkan bisa budaya dan adat tradisi kokoh dan berjaya tanpa adanya pikiran – pikiran yang cerdas yang disumbangkan oleh kita semua,”ungkap Sultan Banjar H. Pangeran Khairul.
Oleh sebab itu para narasumber yakni Prof.DR.H.Kamrani Buseri membahas ”Kesultanan Banjar dan Kepentingan Dakwah Islam”, Drs. Yusliani Noor (Dosen Sejarah Unlam) membicarakan “Sejarah Perkembangan Islam dan Peran Kesultanan Banjar” dan Hairus Salim (Direktur LKis Yogyakarta) mengangkat isu “Interaksi Kebudayaan dan Peran Kesultanan pada Masyarakat Banjar Kontemporer”.
Tidak ketinggalan MZ.Arifin Anis (Lektor Kepala Prodi Sejarah FKIP Unlam Banjarmasin) mengkaji fenomena birokrasi di Kesultanan Banjar dengan judul “Birokrasi, Ketertiban dan Pertentangan”. (ari/heprin).

 

 

 

Comments
Loading...