BAPPEDALITBANG BANJAR GELAR RAPAT KOORDINASI MONITORING PROGRAM KPPN AGROMINAPOLITAN

MARTAPURA – Dalam rangka pengawasan terhadap pelaksanaan Program Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN) Agrominapolitan, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Banjar melalui Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam (Ekosda) menggelar rapat koordinasi monitoring dan evaluasi pada Rabu (28/5/2025). Kegiatan ini berlangsung di Aula Bauntung dan dibuka langsung oleh Kabid Ekosda, Dedi Nurmadi. Dalam sambutannya, Dedi menekankan pentingnya sinergi lintas sektor untuk memastikan program berjalan efektif dan tepat sasaran di lapangan.

Dedi menjelaskan, rapat ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi program, mengidentifikasi kendala yang dihadapi, serta merumuskan tindak lanjut strategis berdasarkan masukan dari berbagai pihak. Berdasarkan hasil identifikasi, terdapat tujuh desa yang menjadi lokasi pilot project, yaitu Desa Cindai Alus, Sungai Sipai, Pesayangan Barat, Tungkaran, Sungai Batang, Sungai Batang Ilir, dan Sungai Rangas Hambuku. Kawasan ini menjadi fokus karena potensi besar yang dimiliki dalam sektor pertanian dan perikanan, namun juga menghadapi tantangan serius seperti banjir musiman dan konflik pengelolaan air.

Dalam paparannya, Dedi turut menyampaikan kebutuhan perencanaan yang telah dirumuskan untuk mendukung pengembangan kawasan tersebut. Kebutuhan ini meliputi peningkatan kualitas infrastruktur dasar, pengelolaan limbah, pemenuhan air bersih, serta penguatan kelembagaan desa. Seluruh kebutuhan tersebut disusun berdasarkan identifikasi potensi lokal dan masalah aktual, yang kemudian menjadi dasar dalam menyusun skema intervensi pembangunan yang berkelanjutan.

Salah satu poin penting yang dibahas dalam rapat adalah rekomendasi konsep pengembangan kawasan melalui pembentukan Sentra Agrominapolitan Banjarbakula. Konsep ini diarahkan untuk menjadikan wilayah Martapura dan Martapura Barat sebagai pusat penyedia produk unggulan seperti ikan patin dan padi siam. Strategi ini mencakup pembangunan pusat sortasi dan pengolahan, penguatan konektivitas antar wilayah, serta pelatihan hilirisasi produk lokal bagi pelaku UMKM.

Tak hanya aspek ekonomi, perencanaan juga mencakup pelestarian budaya lokal dan konservasi lingkungan. Penguatan tradisi seperti Baayun Maulid dan pengembangan wisata berbasis sungai, serta penataan zona konservasi sempadan sungai Martapura menjadi bagian dari strategi keberlanjutan. Selain itu, infrastruktur seperti irigasi, jalan desa, fasilitas sanitasi, dan penerangan jalan turut menjadi prioritas untuk mendukung kualitas hidup masyarakat.

Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai dinas terkait, di antaranya Dinas PMD, Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, DKUMPP, Dinas Perhubungan, Disbudporapar, DPRKPLH, Dinas PUPRP, serta internal Bappedalitbang.

Diskusi yang berlangsung interaktif menghasilkan berbagai masukan strategis dari peserta, yang akan dijadikan bahan evaluasi lebih lanjut. Dengan adanya koordinasi ini, Pemerintah Kabupaten Banjar berharap terciptanya kawasan perdesaan yang mandiri, lestari, dan berdaya saing tinggi demi kesejahteraan masyarakat.(Ione/Brigade Bappedalitbang)

Source:: BAPPEDA

Comments
Loading...