BAPPEDALITBANG BANJAR IKUTI RAKOR GEOSPASIAL KALSEL, PERKUAT PERENCANAAN PEMBANGUNAN BERBASIS DATA SPASIAL
BANJARBARU – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Banjar melalui Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan menugaskan operator Geospasial-nya untuk mengikuti Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Geospasial yang digelar oleh Bappeda Provinsi Kalimantan Selatan. Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Bappeda Kalsel, H. Ariadi Noor, di ruang rapat Syahrir YP, Banjarbaru.
Dalam sambutannya, Ariadi menegaskan pentingnya data spasial dalam menunjang efektivitas perencanaan pembangunan di daerah. “Tanpa data spasial, daerah tidak bisa melakukan perencanaan titik-titik sentral pembangunan. Salah satu contohnya adalah pemetaan titik sebaran program makan gratis. Sistem informasi spasial dibutuhkan dalam proses perencanaan pembangunan. Kita perlu tahu jarak, lokasi, dan sejauh mana pelayanan bisa dijangkau. Tanpa itu, kita buta arah dalam membangun infrastruktur maupun menetapkan kebijakan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ariadi menambahkan bahwa pentingnya tagging lokasi dan integrasi data spasial seharusnya dimulai sejak penyusunan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah), dan diperkuat dalam Renstra (Rencana Strategis) setiap SKPD.
Dalam dokumen RPJMD Kabupaten Banjar sendiri, aspek informasi geospasial telah tercantum jelas dalam Misi ke-4, yaitu memperkuat tata kelola pemerintahan dan birokrasi yang profesional, bersih, dan melayani. Arah kebijakannya mencakup pengembangan jaringan informasi geospasial untuk mendukung proses perencanaan pembangunan yang berbasis data. Selain itu, dua indikator kunci yang mendukung penguatan informasi geospasial dalam RPJMD Banjar adalah indikator infrastruktur dan indeks konektivitas antarwilayah.
Rezza Ryanda, operator Geospasial Bappedalitbang Kabupaten Banjar yang hadir dalam rakor tersebut, menyambut baik upaya sinergi dan koordinasi lintas wilayah ini.
“Rakor ini sangat penting untuk menyamakan persepsi antar kabupaten/kota dalam pengelolaan data spasial. Kolaborasi dan integrasi data adalah kunci utama menuju efisiensi perencanaan pembangunan daerah,” ujar Rezza.
ia juga menjelaskan bahwa saat ini Kabupaten Banjar telah memiliki Geoportal yang aktif dan dapat diakses publik melalui alamat geoportal.banjarkab.go.id.
“Geoportal Banjar sudah terintegrasi dengan Satu Data Indonesia. Saat ini, kami telah memproduksi 30 metadata dan 30 peta kartografi yang tersebar di 16 SKPD. Jumlah ini akan terus kami perbarui seiring perkembangan data dan kebutuhan perencanaan,” jelasnya.
Acara dihadiri Bappedalitbang/Bapperida, Dinas Kominfo Kabupaten/Kota, serta tim Sekretariat Simpul Jaringan Informasi Geospasial Proviinsi Kalsel
Melalui rakor ini, diharapkan seluruh pemangku kebijakan di Kalimantan Selatan dapat semakin memperkuat kolaborasi dalam membangun sistem informasi geospasial yang terintegrasi, akurat, dan responsif terhadap kebutuhan pembangunan di masing-masing daerah. Dengan dukungan data spasial yang kuat, pembangunan tidak hanya menjadi lebih tepat sasaran, tetapi juga lebih transparan dan berkelanjutan.(Ione/Brigade Bappedalitbang)
Source:: BAPPEDA