BAPPEDALITBANG GELAR DESK SINERGITAS PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERDESAAN TAHUN 2025

MARTAPURA – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Banjar melalui Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam (Ekosda) menyelenggarakan kegiatan Desk Penguatan Sinergitas dan Kolaborasi Perencanaan Pembangunan Desa dan Perdesaan Tahun 2025 pada Senin (4/8/2025) pagi, acara ini dilaksanakan di Aula Baiman Lantai III, Bappedalitbang Kabupaten Banjar.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam, Dedi Nurmadi, yang dalam sambutannya menyampaikan pentingnya penyelarasan program lintas sektor untuk mewujudkan pembangunan desa yang terarah dan berbasis potensi lokal.

“Sinergi dan kolaborasi antar perangkat daerah sangat krusial dalam merumuskan intervensi pembangunan yang berdampak nyata di tingkat desa. Kegiatan desk ini menjadi ruang koordinasi awal yang strategis untuk menjaring masukan, data, dan arah kebijakan multisektor,” tegas Dedi dalam pembukaan acara.

Acara dihadiri oleh perwakilan sejumlah SKPD terkait, yaitu Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata, Dinas Penanaman Modal dan PTSP, dan seluruh pimpinan pada Bidang Ekosda beserta staf.

Kegiatan berlangsung interaktif dengan masing-masing perangkat daerah menyampaikan paparan potensi, tantangan, serta usulan intervensi program di 8 desa prioritas yang tersebar di Kecamatan Martapura dan Martapura Barat. Fokus pembahasan meliputi sektor pariwisata, perikanan budidaya, dan pertanian-hortikultura.

Pada sektor pariwisata, isu utama yang dibahas adalah minimnya kelompok sadar wisata (Pokdarwis), meski tercatat kunjungan wisata religi pada 2024 mencapai 129.622 orang. Di sektor perikanan, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan melaporkan potensi besar pada budidaya ikan patin dengan total produksi mencapai 12.600 ton per tahun. Sedangkan di sektor pertanian dan hortikultura, tantangan masih ditemukan pada data akurasi dan pemasaran produk.

Diskusi juga menyoroti pentingnya pembangunan pasar kawasan fisik untuk menopang ekonomi lokal, dengan syarat yang harus dipenuhi seperti legalitas lahan dan operasional minimal mingguan. Peran kelembagaan desa seperti Bumdes dan Bumdesma “Delapan Bersaudara” turut menjadi perhatian sebagai mitra dalam distribusi hasil produksi dan pengelolaan pasar kawasan.

Sebagai penutup, Bappedalitbang menekankan pentingnya percepatan pengisian matriks multisektor oleh setiap perangkat daerah. Matriks ini akan digunakan dalam desk lanjutan bersama Kementerian Desa secara daring pada 6 Agustus 2025 mendatang.

Kegiatan ini menjadi langkah konkret dalam memperkuat sinergi pembangunan antar sektor menuju pembangunan kawasan perdesaan yang berkelanjutan dan berbasis potensi lokal.(Ione/Brigade Bappedalitbang)

Source:: BAPPEDA

Comments
Loading...