EMPAT TAHUN TERAKHIR, KEMISKINAN DI KABUPATEN BANJAR TERUS BERKURANG

MARTAPURA – Kabupaten Banjar mencatat tren penurunan angka kemiskinan dalam empat tahun terakhir. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Banjar, persentase penduduk miskin yang pada tahun 2021 sebesar 3,04%, terus menurun menjadi 2,79% pada 2022, 2,44% pada 2023, dan mencapai 2,36% pada tahun 2024. Penurunan ini mencerminkan keberhasilan program-program pengentasan kemiskinan yang dijalankan oleh pemerintah daerah.

Kepala Bappedalitbang Kabupaten Banjar, Nashrullah Shadiq, menyatakan bahwa capaian ini merupakan hasil dari strategi pembangunan yang fokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, terutama dalam bidang ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.

“Kami terus berkomitmen untuk menekan angka kemiskinan dengan pendekatan yang lebih inovatif dan berbasis kebutuhan masyarakat. Keberhasilan ini adalah bukti nyata bahwa program yang dijalankan berjalan dengan efektif,” ujarnya dalam wawancara dengan Brigade Bappedalitbang.

Lebih lanjut, Nashrullah menjelaskan bahwa jumlah penduduk miskin di Kabupaten Banjar pada tahun 2024 tercatat sebanyak 14,46 ribu jiwa. Selain itu, Indeks Kedalaman Kemiskinan berada di angka 0,33, sementara Indeks Keparahan Kemiskinan mencapai 0,07. Angka ini menunjukkan bahwa kesenjangan ekonomi di antara masyarakat miskin semakin mengecil, menandakan bahwa kondisi mereka membaik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Salah satu faktor utama yang mendorong penurunan kemiskinan adalah berbagai kebijakan yang telah diterapkan, termasuk program bantuan sosial, pemberdayaan usaha mikro, serta peningkatan infrastruktur di daerah-daerah yang masih tertinggal. Selain itu, peningkatan kualitas layanan pendidikan dan kesehatan juga berkontribusi dalam mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Banjar. Pemerintah daerah juga menetapkan garis kemiskinan sebesar Rp 589.165 per kapita per bulan, sebagai tolok ukur kondisi kesejahteraan masyarakat.

Meskipun angka kemiskinan terus menurun, Nashrullah menegaskan bahwa tantangan masih ada. Masih banyak masyarakat yang perlu diberdayakan agar dapat keluar dari lingkaran kemiskinan secara berkelanjutan.

“Kami akan terus berupaya meningkatkan efektivitas program-program berbasis pemberdayaan masyarakat, serta bekerja sama dengan berbagai pihak, baik pemerintah pusat, swasta, maupun organisasi sosial, agar dampaknya lebih luas dan berkelanjutan,” tambahnya.

Dengan berbagai upaya yang dilakukan, diharapkan angka kemiskinan di Kabupaten Banjar dapat terus ditekan, sehingga masyarakat dapat menikmati kehidupan yang lebih layak dan sejahtera. Pemerintah berkomitmen untuk terus menghadirkan kebijakan yang berpihak pada kesejahteraan masyarakat, guna mencapai Kabupaten Banjar yang lebih maju, mandiri, dan berkelanjutan.(Ione/Brigade Bappedalitbang)

Source:: BAPPEDA

Comments
Loading...