Inovasi “Intan Sikapayu” Dorong Pengembangan Kampung Papuyu di Kabupaten Banjar
MARTAPURA – Harga pasar ikan papuyu yang cukup strategis, berkisar antara Rp40.000 hingga Rp100.000 per kilogram, menjadi salah satu pendorong utama lahirnya inovasi daerah “Intan Sikapayu” (Inovasi Tangguh Sinergi Kampung Papuyu). Inovasi ini digagas oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Banjar sebagai upaya mendorong pengembangan budidaya ikan papuyu secara berkelanjutan.
Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Perikanan Budidaya DKPP Banjar, Bandi Chairullah, dalam talkshow SI-ANIDA (Suara Inspirasi Anak Inovasi Daerah) yang digelar di Radio Suara Banjar, Kamis (28/8/2025) siang.
“Komoditas ini adalah unggulan dan menjadi arah kebijakan pembangunan sektor perikanan secara nasional. Bahkan, telah didukung oleh Surat Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan yang menetapkan Kabupaten Banjar sebagai lokasi Kampung Perikanan Budidaya, tepatnya Kampung Papuyu. Penetapan ini juga diperkuat oleh SK Bupati Banjar,” ungkap Bandi.
Bandi menjelaskan bahwa sejak 2024, pihaknya telah membangun Gerakan Kawasan Kampung Papuyu yang mencakup 10 kelompok pembudidaya – tujuh kelompok di Kecamatan Karang Intan dan tiga kelompok di Martapura Barat. Pada tahun 2025, fokus pengembangan ke Desa Karang Intan seiring dengan peluncuran inovasi Intan Sikapayu.
“Di Desa Karang Intan, budidaya ikan papuyu saat ini dikelola di lahan seluas 4,93 hektare. Masih ada potensi pengembangan di lahan seluas 14,73 hektare yang belum tergarap,” jelasnya.
Untuk hasil produksi tahun 2024, sebanyak 7,3 ton ikan papuyu berhasil dibudidayakan. DKPP menargetkan terjadinya peningkatan produksi melalui panen raya yang dijadwalkan berlangsung pada September mendatang.
Bandi merinci bahwa fasilitas dari pemerintah daerah kepada para pembudidaya mencakup bantuan bibit, pakan, pelatihan, pembinaan, hingga pemantauan rutin. Meski begitu, diakuinya masih terdapat kendala seperti belum optimalnya produktivitas dan rendahnya kapasitas SDM pembudidaya.
“Untuk mengatasi hal itu, kami akan membentuk Forum Komunikasi Perikanan di Desa Karang Intan dan membuka sekolah lapang budidaya yang melibatkan kecamatan, BUMDes, tokoh masyarakat, perguruan tinggi, serta stakeholder lainnya,” ujarnya.
Selain nilai ekonomis yang tinggi, Bandi juga menyoroti besarnya potensi pasar ikan papuyu, baik lokal maupun regional. Ia berharap ke depan Kampung Papuyu tak hanya menjadi sentra budidaya, tetapi juga berkembang menjadi destinasi wisata.
“Dalam jangka panjang, kami ingin membangun Kampung Ikan Papuyu sebagai kampung wisata berbasis komoditas lokal,” tegasnya.
Menutup sesi talkshow, Bandi berpesan kepada para pembudidaya ikan papuyu agar tidak patah semangat, terus belajar, dan membangun kolaborasi demi menjadikan ikan papuyu sebagai komoditas unggulan yang memberi manfaat luas bagi masyarakat Kabupaten Banjar.
“Mohon dukungan seluruh masyarakat Kabupaten Banjar agar inovasi Intan Sikapayu ini terus berkembang dan memberi manfaat nyata,” pungkasnya.
Reporter: Bagus F
Editor: Ronny Lattar
Uploader: Suhendra
Source:: INFOPUBLIK