STOK SEMBAKO JELANG BULAN PUASA DAN HARI RAYA TERUS DIPANTAU

Masyarakat jangan dibiarkan melakukan pembelian dalam skala besar, menumpuk atau menimbun sembako, terutama menjelang bulan puasa hingga Hari Raya Idul Fitri. Beberapa dinas yang terkait di Kabupaten harus berkoordinasi dengan pihak Provinsi untuk melakukan pemantauan, atau bisa pula mencoba operasi pasar, ini demi menolong masyarakat secara keseluruhan.
Hal ini diterangkan langsung oleh Sekda Banjar Ir H Nasrunsyah MP, ketika membuka Pertemuan Koordinasi Pemantauan Ketersediaan Pangan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), Rabu 19 Juni 2013, di Aula Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Banjar.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh para pelaku pasar, Distributor Beras di Pasar Taibah, pihak Koperasi, Bagian Ekonomi, Bappeluh, Disperindag Kabupaten Banjar dan unsur dari Kantor Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan.
Nasrunsyah menjelaskan, belum semua kebutuhan dapat disediakan oleh Kabupaten Banjar seperti bawang merah, gula pasir, minyak goreng, cabe merah, kacang tanah, kedelai dan jagung. Pemerintah Kabupaten berupaya mencukupi dengan  mendatangkan bahan-bahan tersebut dari kabupaten atau provinsi lain melalui perdagangan antar pulau.
“Khusus untuk beras, apalagi beras Siam Unus bagi orang Banjar pada tiap menjelang bulan puasa hingga hari raya pasti melonjak harganya, ini harus dikontrol bagaimana ketersediaannya di pasar, apalagi ditambah dengan naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Jangan sampai ada oknum yang menimbun dengan tujuan tertentu, ini menyebabkan masyarakat kesulitan”, ujar Nasrun.
Ia menghimbau, agar masyarakat sedikit demi sedikit merubah sugesti lama, yakni selalu dan  terus tergantung pada nasi saja dalam hal pemasokan energi di tubuh. Padahal jagung, pisang dan tanaman lainnya pun ada yang mengandung karbohidrat tinggi yang bisa dijadikan makanan pokok, mampu menahan lapar dan menguatkan tenaga.
“Terkait dengan situasi menjelang HBKN  nantinya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan hendaknya bisa membuat semacam pengumuman besar menyangkut daftar harga sembako, di pasang di beberapa tempat strategis, ini akan lebih membantu masyarakat untuk mengetahui standar harga”, tambah Nasrun.
Adapun Kepala Kantor Ketahan Pangan Ir H Fahruraji mengungkapkan bahwa beras unus dari Banjar oleh beberapa distributor dikirim lagi ke pulau Jawa sebagai bahan dasar pembuatan bihun, ini salah satu penyebab kenapa biasanya beras unus  harganya naik beberapa kali lipat, kemudian persediaan untuk masyarakat sendiri berkurang. (zak/fii/190613).

Comments
Loading...