KETUA TIM PENGGERAK PKK KAB.BANJAR DAN TP.PKK PROV KALSEL MENDUKUNG PENGEMBANGAN POTENSI FLORIKULTURA YANG ADA DI KAB.BANJAR

Bunga sebagai tanaman hias memiliki nilai ekonomi yang tinggi dibudidayakan selain untuk memberikan pendapatan bagi petani, dapat diolah lebih lanjut dalam bentuk hasil olahan yang bervariasi guna mendapatkan nilai tambah.

Kabupaten Banjar dikenal sebagai penghasil tanaman bunga yang cukup potensial. Daerah penghasil bunga ini terdapat di Kecamatan Martapura Kota (Desa Bincau, Desa Labuan Tabu) dan Kecamatan Karang Intan (Desa Karang Intan, Desa Jingah Habang, Desa Pandak Daun).

Potensi sumberdaya bunga hias (melati, kenanga dan mawar) di lima Desa ini cukup besar dan kebutuhan akan bunga di dalam maupun di luar kabupaten cukup tinggi. Oleh karena itu, budidaya bunga merupakan peluang usaha yang sangat baik bagi penyerapan tenaga kerja dan masyarakat di lima Desa yang memiliki potensi (sentra bunga hias) secara optimal. Hj Raudhatul Wardiah Ketua Tim Penggerak PKK Kab.Banjar dalam kunjungan kerjanya menyampaikan bahwa potensi pengembangan tanaman hias khususnya bunga melati dan mawar serta kenanga sangat besar “kreativitas pengrajin bunga hias bisa ditingkatkan tidak hanya dirangkai tapi juga bunga bisa diolah menjadi massage oil dan aroma therapy, hasil olahan dikemas dengan baik dan system pemasarannya perlu diperhatikan dan direncanakan dengan baik” .

Dalam kesempatan berbincang langsung dengan ibu Amy pengrajin rangkaian bunga,  beliau disuguhi panganan berupa pudding bunga mawar dan melati serta minuman teh hangat melati “ini pertama kali saya menikmati pudding dengan topping cantik bunga mawar dan melati dan rasanya enak ,segar” ujarnya semoga ini bisa menjadi contoh bagi ibu-ibu masyarakat tani yang ada di desa ini untuk lebih kreatif mengolah bunga-bunga hias ini bisa menjadi sumber pendapatan bagi ibu-ibu rumah tangga ungkapnya.

Achmadi  petani bunga melati dan mawar di Desa Jingah Habang Ilir  menyampaikan luas lahan melati miliknya sebesar 2.890 m² dan luas lahan mawar sebesar 285 m² dari luas lahan keseluruhan dikawasan teresebut berkisar 10 ha. Panen melati dilakukan setiap pagi rata-rata 100 gelas dengan harga Rp 3 ribu – Rp 20 ribu pergelas. Dan untuk bunga mawar Rp 5 ratus – Rp seribu per kuntum.keuntungan yang diperoleh perhari bisa mencapai Rp.1,5 juta atau Rp 45 juta perbulan untuk luasan ± 3.000 m². “selama ini bunga yang kami jual hanya dalam bentuk curai saja sedangkan untuk pengrajinnya ada orang yang suda ahli membuat rangkaiannya, bunga hias dari martapura ini biasanya hanya dibuat rangkaian hisan bunga saja belum pernah dibuat dalam bentuk olahan lainnya” ungkapnya.

Total luas lahan existing komoditas bunga melati adalah 21,36 Ha dengan jumlah produksi rata-rata perhektar perhari sekitar  15 – 20 kg.

Melihat potensi pasar yang semakin berkembang Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kab.Banjar Muhammad Fachry menyatakan akan mengembangkan luas areal tanam di lima desa sentra produksi bunga yang ada di Kabupaten Banjar ini, fachry juga menyatakan dalam waktu dekat akan melaksanakan bimtek pengolahan bunga hasil sortiran menjadi massage oil dan aroma therapy agar memiliki  nilai tambah dan meningkatkan penghasilan petani. “Selain itu dalam upaya memotivasi petani pihak kami akan terus melakukan pembinaan kepada petani untuk melakukan pemeliharaan dan perawatan agar tanaman dapat berproduksi optimal dan terhindar dari penyakit cendawan dan bakteri” pungkasnya. (Dwi.KJF-TPH)

Source:: DTPH

Comments
Loading...