#SERASI untuk Kabupaten Banjar

Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan produksi hasil pertanian khususnya padi dilakukan melalui program #SERASI (Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani). Salah satu langkah untuk mewujudkan Indonesia menuju Lumbung Pangan Dunia 2045.  Ini merupakan program dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia, yang sudah dan sedang dilaksanakan oleh Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Banjar mulai tahun 2018.

Pemerintah Kabupaten Banjar, sangat berterima kasih kepada Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian, karena Kabupaten Banjar terpilih sebagai salah satu pilot project #Serasi tahun 2018 seluas 200 Ha di Tajau Landung dan pada tahun 2019 ini mendapat target alokasi kegiatan #Serasi seluas 35.000 Ha tersebar di 13 Kecamatan. Kegiatan ini diharapkan dapat mendukung dan mempertahankan Kabupaten Banjar sebagai lumbung pangan di Kalimantan Selatan dengan slogan ”KINDAI LIMPUAR”.

Upaya memenuhi ambang baku kebutuhan lahan untuk produksi pangan, pilihan yang tersedia adalah membuka sawah di lahan rawa, baik rawa lebak maupun rawa pasang surut. Atau yang dikenal dengan istilah “Membangunkan Raksasa Tidur”, dimana bentuk kegiatan ini adalah #SERASI (Selamatkan Rawa, Sejahterakan Petani). Kegiatan ini adalah upaya untuk meningkatkan indeks pertanaman (IP) suatu lahan pertanian, contohnya dari lahan tidur menjadi lahan produktif, atau dari satu kali tanam menjadi dua atau tiga kali tanam dalam setahun.

Kegiatan ini merupakan stimulus merangsang semangat petani untuk bercocok tanam kembali di lahan rawa. Dan diharapkan komitmen yang tinggi dari masyarakat petani untuk bisa berusaha tani khususnya padi dalam mendukung program pemerintah.

Sebagai langkah nyata kegiatan #SERASI di kabupaten Banjar pada tahun 2019, bahwa sampai pertengahan bulan Mei 2019 lahan yang sudah dilakukan SID seluas kurang lebih 22.000 Ha. Kecamatan Cintapuri Darussalam merupakan salah satu wilayah yang siap mensukseskan kegiatan #SERASI . Pada hari ini, Selasa tanggal 21 Mei 2019 telah dilakukan tanam perdana di Gapoktan Mufakat Bersama Desa Simpang Lima Kecamatan  Cintapuri Darussalam.

Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Banjar, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Propinsi Kalimantan Selatan, Unsur Muspika, Dandim 1006 Martapura  dan para petani di Desa Simpang Lima. Terlihat dukungan penuh dari semua pihak, termasuk pihak TNI yang selalu mendampingi petani untuk mensukseskan #SERASI.

Tidak lepas dari uraian diatas, kelompok tani memegang peranan penting dalam keberhasilan pembangunan pertanian. Merupakan penggerak utama dan ujung tombak untuk mencapai kemajuan pertanian.  Kelompok Tani merupakan pelaku utama dalam pembangunan pertanian. Oleh karena itu Kelompok tani merupakan asset yang berharga, mengingat di kabupaten Banjar pertanian menjadi basis sektor pembangunan. Untuk perlu dukungan terhadap pembinaan dan perkembangannya, supaya menjadi kelompok tani yang maju dan mandiri.

Kelompok tani di kabupaten Banjar, agar terus mengembangkan dan meningkatkan  usaha taninya, sehingga menjadi kelompok tani yang kuat dan mandiri. Terus mengajak dan memotivasi kepada generasi muda, anak keturunan kita untuk selalu mencintai bidang usaha pertanian. Banyak teknologi pertanian yang bisa dimanfaatkan yang mengubah pertanian tradisional menjadi modern. Perlu disadari, bahwa kedepan bangsa yang menguasai dunia adalah bangsa yang menguasi pangan.

Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura beserta SKPD terkait, akan selalu  melakukan terobosan-terobosan dalam rangka mempertahankan produksi dan produtivitas tanaman pangan khususnya padi.  Baik melalui intensifikasi maupun ekstensifikasi.

Diharapkan pembangunan di bidang pertanian yang dilaksanakan bisa menyerap tenaga kerja, mengurangi kemiskinan,  dan membangun ketahanan pangan serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani di Kabupaten Banjar sesuai dengan Visi-Misi kami bersama Bupati Banjar Bapak H. Khalilurrahman untuk Kabupaten Banjar 2016 – 2021 menuju masyarakat yang sejahtera dan barokah. (Retno)

Source:: DTPH