Rakernas Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia 2019 Perhiptani Kalsel Menjadi Peserta terbanyak
Pengurus Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia se Kalsel menghadiri Rapat Kerja Nasional dan Lokakarya Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) yang bekerjasama dengan Yayasan Bina Profesi Penyuluh (YBPP) yang mengusung tema ‘Memantapkan Peran Perhiptani Dalam Percepatan Pengembangan Kelembagaan Ekonomi Petani Untuk Meningkatkan Pendapatan dan Kesejahteraan Petani’ bertempat di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Rabu (30/10-2019).
H Sumedi selaku Ketua DPW Perhiptani Kalimantan Selatan mendapatkan apresiasi terbaik dari Ketua DPP Perhiptani Dr Ir H Isran Noor MSi yang juga Gubernur Kalimantan Timursebagai peserta terbanyak yaitu 29 orang terdiri dari pengurus DPW Kalsel dan DPD Kabupaten Kota di Kalsel
Rakernas dan Lokakarya ini juga dihadiri Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo [SYL], dalam arahannya SYL menyampaikan pentingnya membuat gerakan antarlintas sektoral untuk mengoptimalisasi seluruh lahan pertanian di Indonesia. Menurutnya gerakan ini bisa berjalan dengan baik jika para penyuluh mendorong dan juga ikut terlibat untuk memberi kontribusi. Dalam 100 hari pertama masa kerjanya SYL akan membentuk Sistem Komando Strategis Teknis Pertanian (Kostra Tani) “Perlu membentuk Kopassus di level Kecamatan. Kita sebenarnya sudah ada Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) yang menjadi basis penyuluh yang mampu memberikan informasi inovasi dan teknologi, BPP ini akan diperkuat, direvitalisasi, ditingkatkan tupoksi dan perannya agar menjadi Kopassus†tuturnya.
Dalam arahan Mentan SYL nanti akan ada Kostra Tani di Tingkat Kecamatan, di kabupaten ada Kostra Tani daerah, Provinsi akan ada Kostra Tani Wilayah dan di Tingkat Pusat akan ada Kostra tani Pusat. Semuanya untuk menggenjot pertanian, meningkatkan produktivitas hingga ke level paling bawah. Untuk memenuhi kebutuhan pangan
Mentan SYL menekankan tiga poin utama bagi penyuluh yaitu penyuluh sebagai Kopassus pertanian, dimana sekaligus menjadi cerminan dari kepintaran rakyat, kemampuan menyiapkan pangan, dan menjadi cerminan penampilan serta perilaku masyarakat tani. Artinya bila masyarakat petani tidak maju, maka ada peran penyuluh juga disana.Dirinya berharap peranan penyuluh terus dipertahankan, dan ditingkatkan agar para petani memiliki pengetahuan dan pemahaman pengelolaan cara tanam yang efisiensi dan lebih modern.â€Sistem pertanian yang makin modern harus ada di penyuluh didalamnya, karena penyuluh itu inti pertanian kita,†tukasnya.
Menurut Sumedi penyuluh pertanian harus memiliki semangat juang, dinamis dan mampu berinovasi dalam menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi di sektor pertanian. Penyuluh sebagai pendamping para pelaku utama (petani/nelayan) harus mampu mencari solusi dalam menghadapi berbagai permasalahan serta memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri. (Dwi.KJF-DTPH)
Source:: DTPH