AGAR LENGKENG MAU BERBUAH DI DATARAN RENDAH
Dalam membudidayakan tanaman lengkeng seringkali dihadapkan pada permasalahan yang umum yaitu susahnya berbuah pada beberapa varietas tertentu.
Sulitnya tanaman lengkeng untuk berbunga karena tanaman ini berasal dari daerah subtropika dimana faktor suhu rendah yang berperan dalam pembungaan tanaman, oleh karena itu tanaman lengkeng di Indonesia pada awalnya bisa berproduksi baik pada daerah yang mempunyai suhu rendah minimal 2 bulan pada saat bulan kemarau, diantaranya di daerah Temanggung, Ambarawa, dan Batu.
Tetapi beda dengan tanaman lengkeng yang ada di UPT Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Kab. Banjar, lengkeng dikebun koleksi Balai Benih selalu berbuah ternyata ketika dikonfirmasi ke Kepala Balai Lily Marlina, SP mengatakan varietas lengkeng yang kami tanam dikebun koleksi memang kami pilih varietas lengkeng yang potensial untuk dikembangkan di dataran rendah seperti varietas Kateki, Kristal, Itoh, dan Pingpong ujar Lily.
Kepala Dinas TPH Kab. Banjar Ir. H. Muhmmad Fachry, MP mengatakan bahwa lengkeng (Dimocarpus longan) berasal dari daerah subtropics di Cina bagian selatan. Di Indonesia sendiri lengkeng lebih cocok ditanam didaerah dataran tinggi yang iklimnya mendekati subtropics seperti di negara asalnya. Tetapi saat ini telah terdapat varietas lengkeng yang dapat beradaptasi di dataran rendah tropis dengan ketinggian tempat 50 -600 m dpl dan memiliki iklim basah dengan musim kering tidak lebih dari 4 bulan. hal ini mengakibatkan saat ini daerah-daerah dataran rendah seperti di Kab. Banjar dapat turut serta menanam buah subtropis ini.
Ternyata tidak hanya dalam memilihan varietas, Nove Arisandi, SP salah satu ASN di seksi Pengkajian dan Penerapan Teknologi Dinas TPH Kab. Banjar mengatakan kita perlu meniru cara petani tradisional di Thailand untuk mengkondisikan lingkungan sekitar tanaman agar suhunya stabil rendah dengan menyemprotkan atau menyiram air es disekitar tanaman pada malam hari.
Tetapi perlakuaan konvensional ini sudah tidak dilakukan lagi seiring ditemukan bahan kimia yang mampu menginduksi tanaman sehingga bisa. Penemuan inilah yang menjadikan Thailand sebagai salah satu negara produsen buah lengkeng terbesar.
Dalam keterangan secara langsung Nove  menjelaskan bahwa ada beberapa cara dalam menginduksi tanaman lengkeng agar berbunga antara lain:
- Perlakuaan secara fisik, yaitu dengan cara melukai batang tanaman lengkeng, misalnya dikerat atau dikelupas cambium dibatang utama, cara ini lebih murah namun kurang terukur aplikasinya
- Perlakuan secara kimia, yaitu dengan pemberian bahan kimian penginduksi. Cara ini lebih terukur dan tingkat keberhasilannya lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan secara fisik.
Metode pemberian bisa dilakukan dengan 3 cara yakni :
- Disiram di tanah dibawah kanopi/daerah perakaran
- Disemprot ke daun
- Diinjeksi ke batang utama atau akar pohon, cara ini dilakukan pasa tanaman lengkeng yang besar yang tidak memungkinkan disiram atau disemprot
Untuk menginduksi lebih disarankan dengan secara kimia karena apabila dengan secara fisik kelemahannya dapat merusak tanaman dan kurang terukur. Dari hasil penelitian perlakuaan kimia dengan cara disiram mempunyai tingkat keberhasilan yang lebih tinggi tinggi. Oksidator yang digunakan menggunakan KCLO3 dan NaCLO3 dengan merk dagang bermacam-macam
Kemudian syarakt utama perlakuan daun diujung malai harus dewasa-tua, bukan daun muda, apabila dalam satu tanaman sudah didominasi daun tua namun ada beberapa yang masih berdaun muda maka daun yang muda harus dipangkas
Waktu yang tepat untuk induksi adalah di musim kemarau dan lebih optimal ketika suhunya rendah (mbediding), Hindari musim penghujan, jika terjadi hujan deras maka zat kimia yang sudah diperlakukan kemungkinan akan tercuci sebelum terserap tanam, tandas Nove
Source:: DTPH