DITENGAH COVID 19, PETANI KABUPATEN BANJAR, PANEN RAYA PADI

Pandemi Corona atau Covid 19 yang sedang melanda bangsa Indonesia tidak menghalangi petani untuk terus memproduksi komoditas pangan. Dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang diperkirakan akan sampai dengan bulan April 2020, Kementerian Pertanian dengan sigap menyiapkan pangan untuk masyarakat Indonesia dengan mendorong produksi tanaman pangan bulan Maret – April 2020. Salah satu upayanya adalah dengan yakni menjamin produksi di daerah-daerah sentra produksi pangan.
Di tengah ancaman penyebaran wabah virus corona (covid-19), Kabupaten Banjar tetap melaksanakan panen raya. Menurut Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kab. Banjar Ir. H. M. Fachry, MP mengatakan bahwa luas tanam MH 19/20 ( Okt 2019 – Jan 2020) untuk Kab. Banjar sebesar 18,881 Ha. Sedangkan untuk perkiraan luas panen bulan Maret – April 2020 sekitar lebih 14.000 Ha. Dan itu terjadi pada hampir disemua kecamatan di Kabupaten Banjar, terutama di 11 Kecamatan pelaksana kegiatan #SERASI.
Di tengah wabah virus corona, para petani tetap melaksanakan panen seperti biasa. Namun dalam pelaksanaan panen raya kali ini berbeda dengan situasi dan kondisi sebelumnya. Disaat panen raya, para petani mengenakan masker untuk alat pelindung diri dari ancaman wabah virus corona sebagai bentuk meningkatkan kewaspadaan penularan wabah virus corona.
Disamping itu untuk menghadapi masa tanam kedua dan dalam rangka mengantisipasi kekurangan air karena menghadapi musim kemarau, setelah dilakukan panen , segera dilakukan penanaman kembali, karena petani sudah mempersiapkan persemaiannya. Itu semua dilakukan dalam rangka mempertahankan Kabupaten Banjar “ Kindai Limpuar” sebagai lumbung pangan Kalimantan Selatan bahkan Nasional.Sejalan dengan program peningkatan produksi pangan, setiap tahun Kementerian Pertanian menggelontorkan bantuan untuk Kabupaten Banjar dalam jumlah yang tidak kecil, yakni mulai bibit, alat mesin pertanian, mesin penggilingan dan bantuan asuransi hingga dana Kredit Usaha Rakyat (KUR). Perlu sinergi yang positip antara pemerintah pusat dan dalam membangun pertanian yang maju, mandiri dan modern sehingga pada masa panen petani mendapatkan harga yang menguntungkan.
Suksesnya program ini tentunya tidak lepas berkat peran serta yang aktip dari para penyuluh pertanian. Sebagai garda terdepan dalam pembangunan pertanian, mereka terus mengedukasi para petani dalam upaya tercapainya peningkatan produksi padi setiap tahunnya. Terlebih sekarang ini, melalui program Kostratani (Komando Strategi Pembangunan Pertanian) dan Kostraling ( Komando Strategi Penggilingan) yang dijalankan oleh Kementerian Pertanian RI, diharapkan menjadi strategi untuk pencapaian tujuan pembangunan pertanian. Kiky

Source:: DTPH

Comments
Loading...