DTPH Kab. Banjar dan BBPP Ketindan lakukan kerjasama lagi.
Diakhir bulan Juli 2019, sebanyak 27 Tenaga Penyuluh Pertanian Kabupaten Banjar beserta pendamping diberangkatkan ke BBPP Ketindan Malang Jawa Timur. Tujuannya adalah untuk mengikuti Diklat Teknis Budidaya dan Penanganan OPT pada Padi, Jeruk dan Cabai. Diklat ini dilaksanakan selama 5 (lima) hari dari tanggal 30 Juli sampai dengan 3 Agustus 2019 bertempat di BBPP Ketindan Malang. Ini merupakan kerjasama antara Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Banjar dengan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan – Malang. Dan tahun ini merupakan tahun ke-2 kerjasama swakelola untuk diklat bagi Penyuluh Pertanian, setelah tahun sebelumnya melaksanakan Diklat Penyusunan Programa.
Yang melatarbelakangi diklat ini antara lain kebutuhan padi (beras) akan terus meningkat seiring dengan proyeksi laju pertambahan penduduk . Laju pertumbuhan penduduk masih tinggi dibandingkan dengan laju pertumbuhan produksi padi, disisi lain luas baku lahan sawah dan kualitasnya cenderung menurun akibat konversi lahan dan faktor-faktor lain. Oleh karena itu untuk mengimbanginya, perlu upaya peningkatan produksi padi setiap tahunnya. Berbagai program dan kegiatan untuk upaya tersebut akan selalu dilakukkan oleh Dinas. Baik melalui kegiatan Intensifikasi maupun ekstensifikasi pertanian. Terlebih lagi Kabupaten Banjar merupakan salah satu lumbung padi, penyangga pangan di Kalimantan Selatan, sehingga predikat “Kindai Limpuar†harus dipertahankan. Selain itu Kabupaten Banjar juga merupakan salah satu lokasi kegiatan program #SERASI, untuk menyiapkan Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia 2045.
Selain tanaman pangan, sub sektor hortikultura merupakan komoditas pertanian yang tidak kalah penting. Komoditas hortikultura memegang peran penting dari keseimbangan pangan, sehingga harus tersedia setiap saat dalam jumlah yang cukup, mutu yang baik, aman konsumsi, harga yang terjangkau serta dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat. Kabupaten Banjar juga mempunyai potensi pengembangan hortikultura yang besar. Menurut kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Banjar, M. Fachry mengatakan potensi ini yang harus kita pertahankan bahkan ditingkatkan. Mengembalikan Kabupaten Banjar sebagai sentra buah-buahan khususnya jeruk dan pisang merupakan tanggung jawab kita semua. Untuk mengangkat perekonomian kabupaten Banjar dari sektor pertanian, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan petani.
Dalam rangka mewujudkan kedaulatan pangan, masih dibutuhkan teknik budidaya dan pengendalian OPT yang ramah lingkungan. Namun sampai saat ini masih banyak permasalahan budidaya dalam penanaman padi, jeruk daan cabai yang disebabkan oleh adanya serangan OPT dan dampak perubahan iklim. Perlu mengoptimalkan lagi pengendalian hama dan penyakit tanaman, karena pelaksanaannya masih parsial dan tidak berkelanjutan, serta kurang memperhatikan prinsip-prinsip pengendalian yang sesuai dengan konsep PHT.
Upaya peningkatan produksi pangan dan hortikultura untuk mempertahankan swasembada, membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas serta dukungan kebijakan pemerintah. Salah satu transfer informasi dan teknologi budidaya dan perlindungan tanaman perlu dibekali melalui Diklat. Oleh karena dilaksanakanlah kerja sama dengan Balai Besar Pelatihan Pertanian Ketindan Malang dengan melaksanakan diklat teknis budidaya dan penanganan OPT pada padi, jeruk dan cabai.
Tujuan Pelaksanaan diklat ini adalah untuk meningkatkan kompetensi penyuluh pertanian dan struktural Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura di bidang teknis budidaya dan penanganan OPT pada padi, jeruk dan cabai. Dengan sasaran Penyuluh Pertanian dan petugas struktural Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Banjar sebanyak 25 orang.
Manfaat dari kegiatan ini adalah meningkatnya kompetensi, profesionalisme, pengetahuan, ketrampilan, sikap dan wawasan penyuluh pertanian dan struktural  Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kab. Banjar dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, khususnya di bidang teknis budidaya dan penanganan OPT pada padi, jeruk dan cabai. Diharapkan penyuluh pertanian dapat mengaplikasikan pengetahuan dan teknologi yang telah diperoleh untuk wilayahnya, demi kemajuan pertanian di Kabupaten Banjar.
Source:: DTPH