KAB. BANJAR SIAP MEMBANGUN KEMBALI AGRIBISNIS JERUK

Kabupaten Banjar merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Kalimantan Selatan yang memiliki potensi pengembangan berbagai jenis komoditas pertanian yang sangat bagus. Seperti yang sudah diketahui Kabupaten Banjar merupakan sentra tanaman pangan terutama komoditas padi/beras.

Saat ini Pemerintah Kabupaten Banjar mulai kembali membangun potensi daerah di sektor tanaman hortikultura. Salah satu tanaman hortikultura yang menjadi unggulan kabupaten Banjar adalah Jeruk.

Kamis, (25/06/2020) Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) bersama PPL dan petani jeruk melaksanakan syukuran panen di kebun jeruk Bapak Masriansyah. selaku ketua poktan Harapan Baru dikawasan kebun jeruk kelompok tani Harapan Baru Desa Paku Alam yangg luasnya 50 hektar. Untuk menuju kawasan usahatani tersebut rombongan harsu menaiki Jukung (perahu kayu) sekitar 10 menit dari rumah ketua poktan menuju lokasi kebun. Kemudian dilanjutkan dengan pertemuan di rumah ketua poktan. Pada kesempatan tersebut Kadis TPH memberikan bantuan 2 buah hand sprayer elektrik dan 1 dos herbisida kepada ketua poktan.

Dalam sambutannya Ir. H. Muhammad Fachry, MP mengatakan Pemerintah Kabupaten Banjar ingin kembali menghidupkan usaha tani jeruk di Kecamatan Sungai Tabuk. Hal ini dikarenakan buah Jeruk memiliki potensi yang sangat besar dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. Beliau juga mengatkan dulu jeruk yang berkembang di kecamatan sungai tabuk dikenal dengan Si Manis dari Sungai Madang.

“Dulu sungai tabuk ini merupakan daerah sentra jeruk, tetapi sekarang sudah berkurang disebabkan sebagian tanaman jeruknya berumur tua sehingga tidak produktif lagi. Ada  yang terserang penyakit diplodia serta ada juga yang areal pertanamannya beralih fungsi menjadi kawasan pengembangan perumahan dan pembangunan lainnya.  Bahkan kawasan usaha tani jeruk yg terkenal yaitu Sungai Madang  di Ds Gudang Hirang sudah banyak dibangun perumahan. Sudah ada yang mengatakan si Manis yang hilang. Oleh karena itu Kami ingin kembali menghidupkan si Manis yang hilang yang dulu berkembang di Sungai Madang ”, Tuturnya.

Beliau juga mengharapkan kawasan jeruk yang ada di Kecamatan sungai tabuk ini nantinya dikembangkan menjadi Agrowisata Petik Jeruk yang dikolaborasikan dengan wisata susur sungai sekaligus mendukung wisata pasar terapung Lok Baintan. Sehingga selain mendapatkan pemasukan dari penjualan buah masyarakat juga bisa mendapatkan pendapatan dari sektor lainnya.

Kadis TPH Banjar juga menambahkan untuk pengembangunan agrobisnis jeruk menjadi kawasan agrowisata susur sungai dan petik jeruk perlu dukungan banyak pihak seperti Dinas Pariwisata, Bappeda, Dinas PUPR, Dinas PMD, Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Camat dan Kades, dan yg paling utama adalah kemauan dan semangat dari petani dan masyarakat setempat.

Rina Lestari, SP sebagai koordinator BPP Sungai Tabuk melaporkan bahwa dari 20 desa dan kelurahan di sei tabuk, ada 10 desa yang layak untuk dikembangkan kembali usaha tani jeruknya. Dari total luas pertanaman saat ini kurang lebih sebesar 925 Ha lahan telah ditanami pohon jeruk dengan umur tanaman sekitar 2 – 10 tahun. Untuk desa Paku alam luas pertanamannya sebesar ± 250 Ha.

Untuk diketahui usaha tani jeruk yang ada di Kabupaten Banjar termasuk di Sungai Tabuk dikembangkan dengan Sistem Sorjan, dimana jeruk ditanam ditikungan atau galangan (sorjan) sedangkan diantara galangan tersebut ditanami padi sawah.

Ahmad Raji Ketua Gapoktan Ds Paku Alam menyampaikan bahwa saat ini banyak pertanaman jeruk yang terserang penyakit diplodia, yang mana petani mengharap adanya bimbingan untuk pengedaliannya. Disamping itu kata Raji, bahwa petani sudah mencoba membuat Dodol jeruk tapi katanya tidak bisa bertahan lama sehingga diperlukan pelatihan agar buah jeruk tidak hanya dijual dalam bentuk buah segar tetapi juga sebagai olahan buah.

Selanjutnya Ahmad Raji menambahkan bahwa pihak Desa sudah berencana menyediakan Jukung wisata untuk susur sungai pada kebun jeruk, karena katanya setiap kebun jeruk petani dikelilingi sungai sehingga sangat menarik untuk disusuri.

Kepala Dinas Prov. Kalsel diwakili Kabid Hortikultura Ibu Hj Ellina Hardyanti, SP, MP, menyambut gembira rencana pembangunan kembali agribisnis jeruk di Kab Banjar termasuk di Kec Sungai Tabuk. Diakuinya Jeruk Sungai Madang merupakan jeruk terbaik yang ada di Kalsel, bahkan pernah sebagai Juara Nasional Kontes Jeruk.

Beliau menambakan bahwa Dinas TPH Prov. Kalsel siap mendukung untuk pengembgan termasuk untuk penanganan pasca panennya melalui Anggaran APBD Prov. Kalsel dan akan mengusulkan juga ke Ditjen Hortikultura Kementan.

Selanjutnya Kabid Hortikultura Prov kalsel juga menambahkan untuk pelatihan pengedalian penyakit diplodia agar Koordinator BPP menyurati Kepala Balai Perlindungan TPH Kalsel agar difasilitasi sekaligus dilakukan gerakan pengendalian secara massal. Demikian juga kata Bu Nana panggilan Kabid Hortikultura dinas TPH prov kalsel untuk pelatihan pengolahan jeruk dapat minta dukungan dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Prov kalsel.

Nana berharap tahun 2021 Ditjen Hortikultura Kementan masih memberikan bantuan untuk pengembangan jeruk di Kabupaten Banjar seperti  juga pada tahun ini Kabupaten Banjar mendapatkan alokasi seluas 200 Ha utk kawasan agrobisnis jeruk di ds sungai alat kec astambul , yang antara lain berupa bantuan 40 ribu pohon bibit jeruk serta saprodi lainnya. (Kiky)

Source:: DTPH

Comments
Loading...