Kabupaten Banjar Berhasil Kembangkan Bawang Merah

Kabupaten Banjar adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Selatan. Terkenal dengan julukan Bumi Kindai limpuar karena produktivitas padinya berlimpah ruah, Kabupaten Banjar melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kab. Banjar terus berupaya untuk melakukan diversifikasi tanaman budidaya  tidak hanya padi dan komoditas lain yang sudah menjadi unggulan Kabupaten yang terkenal sebagai serambi mekkah ini, baru-baru ini Kab. Banjar mendapat bantuan dari Kementerian Pertanian RI melalui Dinas TPH Provinsi Kalimantan Selatan berupa kegiatan demplot pengembangan Budidaya bawang merah di Kab. Banjar.  Bantuan ini untuk mendukung program  UPSUS Baberuk (Upaya Khusus untuk meningkatkan produksi bawang, cabe, dan Jeruk) kalau untuk cabe dan jeruk di Kab. Banjar produktivitasnya cukup tinggi, tetapi untuk bawang salah satunya bawang merah Kabupaten Banjar belum diusahakan secara khusus, berawal dari sinilah Kab. Banjar melaksanakan kegiatan pengembangan budidaya bawang merah  seluas 4 Ha yang tersebar di 3 kecamatan yakni Sei tabuk seluas 1 ha, Simpang Empat 2 Ha, dan Sei Pinang 1 Ha. Paket bantuan yang diterima berupa pupuk cair dan  Benih Bawang merah Varietas Bima Brebes sebanyak 800 kg/Ha selebihnya swadaya petani.

Bawang merah varietas bima brebes tersebut tumbuh subur di lahan perbukitan (dataran tinggi), dan ditanam saat musim kemarau. Meskipun baru di ujicoba, namun hasilnya cukup mengembiraan bagi petani yang tergabung dikelompok tani Sri Rezeki desa Kahelaan Kec. Sei Pinang Kab. Banjar

Minggu (2/8) kepala Dinas TPH Kab. Banjar Ir. H. Muhammad Fachry, MP mengatakan bahwa dengan keberhasilan Pa udi dan Hadi laksono selaku anggota kelompok Tani Sri Rezeki mengembangkan bawang merah tidak menutup kemungkinan Bawang merah akan menjadi Komoditi Hortikultura golongan sayuran terbaru di Kabupaten Banjar.  M. Muctar Luffi, SP selaku mantri tani di kecamatan Sei Pinang melaporkan bahwa tanam perdana bawang merah ini pada tgl 26/6/18 dan dipanen pada 19/8/18. Di lahan seluas 1 Ha ini didapatkan 6 ton bawang merah. Menanggapi hal tersebut fachry mengaku sangat gembira dengan hasil panen ini, walaupun panennya lebih cepat yakni 65 HST (hari setelah tanam), karena petani setempat khawatir tanaman bawangnya terserang penyakit moler (layu fusarium) sehingga panennya lebih cepat. Seandainya bisa dipertahankan hinggs 75 HST saya yakin hasilnya akan lebih banyak lagi, karena satu rumpun bawang merah hasil panennya mencapai satu ons dengan warna yang lebih merah dan lebih besar. Hal ini menjadi kebanggaan kita semua, ujar fachry.

Berdasarkan informasi petani petani setempat, modal yang dikeluarkan untuk budidaya bawang merah seluas 1 Ha sebesar Rp. 50.560.000.,- untuk masalah pemasaran tidak ada masalah dan harga cukup baik yakni Rp 15.000/kg untuk harga dipetani, sehingga potensi hasilnya sekitar Rp. 90.000.000, apalagi kalau dipanen umur 75 HST kemungkinan hasilnya sekitar 7 – 8 Ton/Ha, mengingat potensi hasil Bawang merah Varietas Bima Brebes sesuai diskripsi varietas sekitar 9,9 ton/ha ,”tambah fachri

Selaku Penyuluh Pertanian sekaligus Mantri Tani Di kec. Sungai Pinang, Luffi menerangkan bahwa uji coba pertama kali dilakukan dilahan seluas 1 Ha dan berhasil baik, karena ini dinilai berhasil, maka akan  dikembangkan di lahan yang lebih luas lagi serta memerlukan perawatan yang lebih intensif,” jelas Luffi.

Mendengar kabar tersebut Bupati Banjar H. Khalillurahman bersyukur atas keberhasilan panen bawang merah di kec. Sungai Pinang, Bupati mengatakan ini menjadi motivasi bagi petani lainnya untuk mengembangkan budidaya bawang merah. Berharap dengan keberhasilan pengembangan budidaya bawang merah ini kabupaten Banjar mampu mencukupi kebutuhan kab. Banjar sendiri, kebutuhan untuk Kalsel, dan  menyediakan bawang merah yang berkualitas ekspoort untuk pasar luar negeri, “ Tandas Bupati

Source:: DTPH

Comments
Loading...