KEGIATAN OTIMASI LAHAN DAN PENCANANGAN BANJARSAPA DESA PEMURUS KECAMATAN ALUH ALUH
Kabupaten Banjar merupakan salah satu Kabupaten di Kalimantan Selatan yang mempunyai potensi sumber daya alam yang sangat besar seperti potensi lahan Kabupaten Banjar sangat luas dgn tipe lahan Yang beragam, yakni lahan rawa/lebak, lahan pasang surut, lahan kering, sawah tadah hujan, dan irigasi. Pada hari Senin 10/12/2018 di Kelompok Tani Harapan Baru Desa Pemurus Kec. Aluh-Aluh dilaksanakan tanam perdana percontohan Intensifikasi usaha tani padi melalui kegiatan banjarsapa. Kegiatan ini dilaksanakan di kegiatan Optimalisasi Lahan Rawa Pasang Surut TA. 2018. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Sekretaris Dinas TPH Kab. Banjar dan Unsur Murtika Kec. Aluh-Aluh.
Ditempat yang berbeda Kepala Dinas TPH Kab. Banjar H. Muhammad Fachry, Mp menjelaskan bahwa Tujuan kegiatan ini adalah menyebarluaskan paket teknologi pertanian agar teknologi peningkatan produktivitas padi dapat diadopsi oleh masyarakat. Di Wilayah Kec. Aluh-aluh tipe lahan didominasi lahan pasang surut yang mana lahan tersebut termasuk lahan suboptimal. Budidaya padi di lahan pasang surut memerlukan teknologi dan sarana produksi yang spesifik karena kondisi lahan dan lingkungan tumbuhnya tidak sama dengan sawah irigasi. Lahan pasang surut berbeda dengan lahan irigasi atau lahan kering yang sudah dikenal masyarakat. Perbedaanya menyangkut kesuburan tanah, ketersediaan air dan teknik pengelolaannya.
Potensi lahan suboptimal sangat besar, tetapi belum dikelola dan dimanfaatkan dengan baik dan tepat. Karena kondisinya yang terbatas dan marjinal seperti lahan pasang surut, petani hanya mampu menanam padi satu kali setahun,kadang dibiarkan tidak ditanami, Kuncinya, bagaimana mengelola tata air mikro dilahan rawa tersebut. Sehingga dapat dimanfaatkan untuk pengembangan tanaman pertanian yang lebih produktif, karena Pengelolaan tanah dan air ini merupakan kunci keberhasilan usaha tani di lahan pasang surut. Dengan upaya yang sungguh-sungguh lahan pasang surut ini dapat bermanfaat bagi petani dan masyarakat luas.Jelasnya
Dilokasi Percontohan tersebut diterapkan teknologi banjarsapa. Dengan menggunakan Benih Padi Unggul Golongan Inpara, Benih unggul khusus lahan rawa, sedangkan untuk benih padi lokal disesuaikan dengan jenis padi yang sudah beradaptasi dengan baik dilokasi tersebut, ujar Fachry. Banjarsapa sudah kita ketahui bersama merupakan teknologi yang diluncurkan oleh Dinas TPH Kab. Banjar teknologi ini merupakan teknologi berbasis kearifan lokal yakni sawit dupa yang dikombinasikan dengan jajar legowo.(Nv/Rz/Rita)
Source:: DTPH