KESBANGPOL BANJAR KEMBALI GAUNGKAN KETAHANAN SENI DAN BUDAYA BANJAR
Budaya sebagai salah satu pondasi negara untuk membuka cakrawala pandang akan sesuatu. Budaya memiliki peran dan fungsi sentral dan mendasar sebagai landasan utama tatanan bernegara, berbangsa, maupun berkeluarga. keragaman Budaya Nusantara tidak hanya dapat dipandang dari segi bahasa, tari, musik, dan adat istiadat. Dinamika kehidupan sosial masyarakat juga menjadi ragam budaya, yang rentan dengan pengaruh budaya luar. Hal ini merupakan konsekuensi dari globalisasi yang didukung dengan kemajuan teknologi komunikasi saat ini yang tanpa batas. Globalisasi sebagai proses berjalanannya peradaban manusia tidak dapat dihindari dan kita pun tidak dapat menutup diri dari proses kemajuan zaman yang semakin modern.
Rabu 1 Desember 2021 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Banjar menggelar sosialisasi Ketahanan Seni dan Budaya Banjar. Bertempat di aula Badan Kesbangpol Banjar acara ini di hadiri oleh beberapa ormas kepemudan, para pelajar siswa/i, mahasiswa/i serta para penggiat seni yang berdomisili di kabupaten banjar.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kab Banjar, Aslam, S.Sos, M.AP membuka acara secara resmi. Dalam sambutannya, Aslam menyebutkan ada dua hal yang disoroti dalam pelaksanaan sosialisasi Ketahanan Seni dan Budaya kali ini. Yakni faktor eksternal dan internal yang membuat budaya Indonesia mulai terkikis. Selain daripada itu juga acara ini ialah bagian dari program kerja Badan Kesbangpol Banjar pada bidang Ketahanan Seni Budaya Agama, Ekonomi dan Kemasyarakatan.
Faktor eksternal berupa masuknya budaya-budaya luar yang menjadikan bangsa Indonesia kehilangan jati dirinya. Sedangkan faktor Internal adalah lunturnya rasa mencintai dan menghargai budaya khas Indonesia, bergesernya kultur asli, dan hilangnya nilai-nilai kearifan yang diwariskan oleh nenek moyang kita. Budaya memiliki fungsi sebagai identitas peradaban suatu masyarakat atau negara yang menjadikannya pembeda antara bangsa satu dengan yang lain Selain itu, budaya juga berfungsi sebagai pembatas, pembentuk perilaku kelompok masyarakat, dan media komunikasi.
Pada kegiatan ini juga dilaksakan dialog dengan dua narasumber yang kompeten di bidang seni dan kebudayaan. Yakni H. Humaidi Saleh dan Noorkhalis Majid. Para narasumber mengangkat materi dengan tema penguatan ketahanan seni dan budaya Banjar.
Badan kesbangpol Banjar mengharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan rasa gotong royong dan optimisme pembangunan dalam mewujudkan ketahanan budaya, sebagai salah satu pilar Negara Kesatuan Republik Indonesia. (kesbangpol/hr)
Source:: KESBANGPOL