Lebih dari 700 petani hadiri sosialisasi Program serasi di Dinas TPH Kab. Banjar

Tidak kurang dari 800 tamu undangan yang  memadati halaman kantor TPH Kab. Banjar, sabtu (13/4). Acara sosialisasi program selamatkan rawa sejahterakan petani (SERASI), penyerahan bantuan Alat Mesin Pertanian dan pengukuhan kelas kelompok tani, pada acara ini melibatkan sekitar 700 orang petani yang berasal dari 13 kecamatan di Kabupaten Banjar yang memiliki tipologi lahan rawa yang menjadi fokus pembangunan pertanian saat ini.

Pada acara ini  juga akan dilaksanakan penyerahan buku tabungan bantuan dana yang masuk ke rekening kelompok tani dalam mendukung program serasi untuk dikelola oleh UPKK (Unit Pengelola Keuangan Kelompok)

Kepala Dinas TPH Kab. Banjar Ir. H. Muhammad Fachry, MP mengatakan bahwa program SERASI (Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani) merupakan program dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia, yang dilaksanakan oleh Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan, ”saya nilai sangat tepat sebagai upaya untuk mewujudkan Indonesia menuju Lumbung Pangan Dunia 2045” ujar Fachry.

Program ini merupakan upaya untuk meningkatkan indeks pertanaman (IP) lahan pertanian, contohnya dari lahan tidur menjadi lahan produktif, membuka sawah di lahan rawa, baik rawa lebak maupun rawa pasang surut (ibarat dalam istilah ”Membangunkan Raksasa yang Tertidur”) melalui satu kali tanam menjadi dua bahkan tiga kali tanam dalam setahun.

SERASI merupakan upaya merangsang semangat petani untuk bercocok tanam kembali di lahan rawa.  Tentunya harus ada komitmen yang tinggi dari masyarakat petani untuk bisa berusaha tani, khususnya padi dalam mendukung program pemerintah. Lahan rawa pasang surut di Kabupaten Banjar terkendala pada pengaturan tata air sehingga perlu perbaikan infrastruktur dan penggunaan teknologi pertanian, imbuhnya.

Acara ini dihadiri oleh perwakilan Dirjen PSP kementerian Pertanian RI yang didampingi oleh Ir. H. Syamsir Rahman, MS selaku Kepala Dinas TPH Provinsi Kalimantan Selatan dan beberapa Kepala SKPD lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Banjar. Dalam acara ini Kepala Dinas TPH Prov.Kalsel berkempatan memberikan sambutan, dalam arahannya beliau berpesan agar anggota kelompok tani bersama-sama dengan seluruh masyarakat tani di Kab.banjar menjaga dan merawat alat mesin pertanian agar terus dapat digunakan dan dimanfaatkan secara optimal.

Pada kesempatan ini juga Bupati Banjar KH. Khalilurrahman mengukuhkan kelompok tani dari 4 kecamatan yaitu Martapura Barat, Martapura, astambul dan Mataraman. Tidak hanya itu bupati juga menyerahkan buku tabungan untuk kelompok tani pelaksana program SERASI dan bantuan alsintan (RMU, combine harvester dan hand sprayer).

Pada sambutanya bupati Banjar berterima kasih kepada Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian RI, karena Kabupaten Banjar terpilih sebagai salah satu pilot project SERASI tahun 2018 seluas 200 Ha di Tajau Landung dan pada tahun 2019 ini mendapat target alokasi kegiatan SERASI seluas 40.000 Ha yang tersebar di 13 Kecamatan. Saya selalu mendukung sepenuhnya kegiatan ini guna tetap mempertahankan Kabupaten Banjar sebagai lumbung pangan di Kalimantan Selatan dengan slogan ”KINDAI LIMPUAR”

Bupati juga menyampaikan bahwa Kelompok Tani memegang peranan penting dalam keberhasilan pembangunan pertanian, yang merupakan penggerak utama dan ujung tombak untuk mencapai kemajuan pertanian. Oleh karena itu Kelompok Tani merupakan asset yang berharga, mengingat di Kabupaten Banjar pertanian menjadi basis sektor pembangunan. Saya akan selalu mendukung terhadap pembinaan dan perkembangan Kelompok Tani untuk maju dan mandiri.

Selanjutnya, saya juga berpesan kepada seluruh Kelompok Tani di Kabupaten Banjar, agar terus mengembangkan dan meningkatkan usaha tani, sehingga menjadi kelompok tani yang kuat dan mandiri, ujar Khalilurrahman.

Khalilurrahman meminta kepada Bapak dan Ibu Kelompok Tani bersama para Penyuluh Pertanian agar jangan menyerah mengajak kepada generasi muda, anak keturunan kita untuk selalu mencintai bidang usaha pertanian. Kita lakukan gerakan penumbuhan petani muda millennial yang adaptif terhadap perkembangan teknologi dan informasi, karena kita sudah memasuki revolusi industri 4.0 (four point zero). Pemerintah juga sudah menghadirkan alat-alat mesin pertanian modern supaya bisa mendorong generasi muda terjun ke sektor pertanian. Perlu diketahui, bahwa kedepan bangsa yang menguasai dunia adalah bangsa yang menguasai pangan.

Source:: DTPH

Comments
Loading...