MENGERTI INTELIJEN JANGAN MALAH JADI PROVOKATOR

 DSC_9717  Bupati Banjar H. Khalilurahman menyambut gembira diselenggarakannya pendidikan dan pelatihan (Diklat) Intelijen Dasar bagi anggota (pengurus) semua forum yang ada dalam pembinaan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kab. Banjar. Ia mengatakan, peserta diklat jika sudah mengerti dan memahami makna intelijen jangan malah jadi provokator. Para pengurus semua forum seharusnya membantu tugas Kepala Daerah karena kabupaten Banjar sangat luas dan penduduknya multikompleks jadilah sebagai perpanjangan mata dan telinga didaerahnya masing-masing.

            Pendidikan dan pelatihan Intelijen Dasar pertama yang diselenggarakan Badan Kesbangpol Kab.Banjar sekitar 90 peserta itu secara resmi dibuka Bupati Banjar H. Khalilurahman di aula Barakat Pemkab Banjar Rabu (23/03). Pembukaan ditandai pengalungan  tanda peserta kepada anggota Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Banjar, Yanto Basuni dan Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Banjar, M. Sya’ani Saleh dan penyerahan Surat Keputusan (SK) Bupati serta papan susunan pengurus.

DSC_9691

           Lebih lanjut Bupati Banjar, diklat ini untuk meningkatkan deteksi dini sekaligus cegah dini atas fenomena yang terjadi di kabupaten Banjar yang mayoritas masyarakatnya mayoritas muslim.  Mayoritas ini berpotensi memunculkan berbagai potensi konflik sosial. Karena kita ini diciptakan Tuhan berbeda-beda agama dan kepercayaan dan bersuku-suku supaya di antara kita saling mengenal satu sama lain.

            Keberadaan yang mayoritas ini rentan munculnya konflik sosial, sebab masih ada sekelompok anggota masyarakat yang merasa paling hebat. Muncullah tuduhan yang sekenanya seperti misalnya sesat, musyrik bahkan kafir. Barangkali sudah saatnya kita saling mempertemukan persamaan dan bertenggang rasa dan saling menghormati satu sama lain. Kejadian masalah kepercayaan ini jangan terjadi seperti di  Syiria ataupun Iraq, yang sesungguhnya kita diadu domba pihak ketiga.

           Pada pembukaan diklat Intelijen Dasar tampak hadir Ketua Kejaksaan Negeri Martapura, Pengadilan Negeri Martapura, Sekda Banjar, Kaban Kesbangpol Banjar dan pejabat lainnya.

      Kepala Bidang Ketahanan Ideologi  dan Kewaspadaan Daerah, Hj. Dra. Fathul Djennah selaku panitia melaporkan, forum-forum yang mengikuti diklat adalah, Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kabupaten, Forum Pembauran Kebangsaan (FPK)  Kabupaten dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten , juga tingkat kecamatan dan desa  berjumlah sekitar 90 peserta. Maksud diselenggarakannya diklat untuk memantapkan koordinasi peran dan fungsi FKDM dalam menyikapi perkembangan situasi di daerah. Dengan tujuan menambah wawasan anggota FKDM, FPK dan FKUB perkembangan situasi mendeteksi potensi gangguan Kamtibmas di daerah.

DSC_9760DSC_9816

            Acara pembukaan dan penyampaian informasi disampaikan para anggota Kominda (anggota intelijen dari BIN Daerah, Kodim. Polres dan Kejaksaan) Hari pertama berlangsung di aula Barakat Pemkab Banjar. Acara di hari dua berlangsung di aula Bersama Badan Kesbangpol Banjar. Diklat dimuai pukul 09.00 hingga pukul 16.00 WITa. Diklat Intelijen Dasar 2016 ini bertema : Optimalisasi peran FKDM, FPK dan FKUB dan Aparatur Kesbangpol di Daerah guna Mewujudkan Kamtibmas di Kabupaten Banjar.

            Secara terpisah Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Banjar menyatakan, pihaknya sudah 4 tahun lalu menyelesaian pembentukan kepengurusan hingga ke desa-desa. Ia juga berpesan kepada pambakal di dalam setiap kesempatan bahwa terbentuknya forum supaya dianggarkan melalui APBD Desa bahka jika perlu ada uang jerih payah anggota lainnya yang membantu tugas-tugas pambakal. (KESBANGPOL).

 

Source:: KESBANGPOL

Comments
Loading...