Monitoring IKM Karet di Kecamatan Mataraman

Martapura, InfoPublik – Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (DKUMPP) Kabupaten Banjar melakukan kegiatan Monitoring IKM karet yang ada di Kecamatan Mataraman, Kamis (22/9/2022).

Kepala DKUMPP yang diwakili oleh Kasi Pengendalian Izin Usaha Industri Bidang Perindustrian, Gafilusi Gafar menyampaikan maksud dan tujuan dilakukan monitoring ini yaitu untuk mengetahui sejauh mana penggunaan mesin dan peralatan yang telah diberikan oleh pemerintah.
Kegiatan ini juga dikatannya, sekaligus untuk melakukan pembinaan agar para IKM tsb dapat lebih memaksimalkan produksi hasil olahannya,  dan juga dapat memperoleh informasi tentang permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh para IKM karet tersebut.
Salah satu IKM binaan Bidang Perindustrian DKUMPP di Kecamatan Mataraman, Tugino, mengatakan bahwa produk usaha karetnya tetap mempertahankan produk berbentuk sheet dan tidak ada niat untuk beralih ke lumb karena tidak akan meninggalkan pola yang sudah ditanam sejak awal ketika membangun untuk usaha dibidang sheet.
Dia menambahkan bahwa bantuan peralatan dari pemerintah akan tetap dimanfaatkan dan dipelihara.
“Sheet lebih menguntungkan dibandingkan lumb maka dari itu saya tetap bertahan untuk tetap memproduksi sheet dan sayapun tidak terpengaruh untuk beralih ke lumb karena bagi saya memproduksi sheet ini adalah suatu investasi/tabungan saya sehingga saya tidak beralih ke lumb,” tambah Tugino.
Menurut Tugino walaupun anggota UPH yg dijalankan oleh Tugino  sudah menurun dari 30 orang menjadi 15 orang, namun 15 orang ini masih bertahan dalam mengolah sheet di tempatnya.
“Dalam memasarkan sheet tersebut dia tidak merasa kesulitan bahkan dia kekurangan bahan baku/lateks sehingga produksinya kurang. Kalau saja semua IKM beralih ke sheet maka dia akan lebih banyak mendapatkan bahan baku/lateks tersebut,” kata dia.
Ia juga menjelaskan Produksi saat ini terutama dari segi  pohon karet yang sudah tua dan kekurangan pupuk sedangkan pupuk saat ini harganya sangat melambung tinggi, produksi pun turun yang awalnya 5 ton sekarang hanya bisa 3,5 ton. Dalam 1 bulan hanya 1 kali kirim, minimal dalam 3 bulan 2 kali pengiriman. Dan harga penjualan sheet masih tetap Rp. 22.000,-/kg.
“Kendala yang paling dirasa oleh para IKM adalah pada saat pengaruh kenaikan BBM pun tidak bisa meningkatkan harga penjualan sheet.  Sehingga para IKM karet di Kec. Mataraman sangat memerlukan uluran tangan pemerintah melalui Pemkab. Banjar agar bisa memberikan solusi yang terbaik untuk permasalahan yang mereka hadapi sehingga perekonomian para IKM karet menjadi lebih baik,” pungkas dia. (IP Kab. Banjar/Brigade DKUMPP)

Source:: DISPERINDAG

Comments
Loading...