PARA PENELITI DARI PERHIMPUNAN HORTIKULTURA INDONESIA KUNJUNGI SENTRA HORTIKULTURA KABUPATEN BANJAR
Rabu, 21/08/2019 merupakan hari yang bersejarah bagi sentra Hortikultura di Kabupaten Banjar, pasalnya sekitar 100 peneliti hortikultura seluruh Indonesia berkunjung ke sentra hortikultura yang ada di Kabupaten Banjar. Kunjungan ke sektor pertanian hortikultura Kab. Banjar ini bukan tanpa alasan, karena pada tahun 2019 tepat bulan Agustus dilaksanakan Seminar Nasional Perhimpunan Hortikultura Indonesia (PERHORTI) 2019 di General Building Lecture Theater Lambung Mangkurat University  ujar Ir. H. Muhammad Fachry, MP selaku Kadis TPH kab. Banjar
Dr. Hilda Susanti, SP, M.Si selaku ketua Panitia Semnas PERHORTI 2019 yang sekaligus ketua PERHORTI Komisariat Daerah Kalimantan Selatan, mengatakan bahwa Scientific Tour PERHORTI ini merupakan wisata pengetahuan atau perjalanan wisata yang tujuan pokoknya adalah memperoleh pengetahuan atau penyelidikan suatu bidang ilmu pengetahuan yang dalam hal ini sudah pasti ilmu hortikultura, ujar Hilda
Hilda kembali memaparkan bahwa Scientific Tour ini merupakan bagian dari kegiatan Seminar Nasional Perhimpunan Hortikultura Indonesia (PERHORTI) 2019 yang dilaksanakan atas kerjasama Program Studi Agronomi Fakultas pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru dengan PERHORTI Pusat. Semnas PERHORTI tahun ini mengangkat tema “Hortikultura Berkontribusi menyehatkan Bangsaâ€. Kegiatan ini merupakan kegiatan Tahunan PERHORTI yang bertujuan untuk mewadahi hasil-hasil penelitian terkait bidang hortikultura diantaranya buah-buahan, sayuran, tanaman hias, biofarmaka, serta sosial ekonomi terkait ke 4 komoditas hortikultura.
Scientific Tour ini diikuti oleh 100 peneliti dari Perguruan Tinggi ataupun Lembaga penelitian diseluruh Indonesia. Scientific Tour ini dilaksanakan di 3 lokasi yakni Di kebun Raya Banua yang merupakan kebun tematik untuk tanaman biofarmaka (tanaman obat maupun rempah) kebanggaan Provinsi Kalimantan Selatan, dan 2 lokasi lainnya berada Di Kabupaten Banjar yakni di sentra kawasan Florikultura (Bunga Mawar, melati, dan kenanga) yang terletak di Desa Jingah Habang Ilir Kec. karang Intan dan Sentra kawasan usaha tani jeruk siam banjar di Sungai Alat kec. Astambul, ujar Hilda
Hilda juga mengatakan bahwa dalam kegiatan Scientific Tour ini juga diikuti oleh ketua PERHORTI pusat oeriode 2017 – 2021 yakni Prof. Dr. Ir. Slamet Susanto, M.Sc yang juga merupakan Guru besar Institut Pertanian Bogor bidang Ekofisiologi. Prof. Slamet mengatakan bahwa Semnas PERHORTI dilaksanakan 1 tahun sekali dengan tepan yang berpindah-pindah untuk mendiseminasikan hasil-hasil penelitian yang dihasilkan oleh para dosen maupu peneliti agar hasilnya dapat dimanfaatkan secara maksimal. Scientific Tour ini untuk melihat perkembangan hortikultura secara riil dilapangan.
Sesampai sentra kawasan florikultura/kampung bunga rombongan Peserta Scientific Tour disambut oleh Dekan Fakultas Pertanian ULM, Prof. Dr. Ir. H. Luthfi Fatah, MS, yang didampingi oleh kepada Dinas TPH kab. Banjar Ir. H. Muhammad Fachry, MP, Camat Kecamatan Karang Intan, Kepala Balai penyuluhan Pertanian kec. Karang Intan, dan para warga desa Jingah Habang Ilir yang menyambut dengan suka cita. Pada saat penyampaian penyambutan di kampung bunga Kadis TPH Banjar menjelaskan bahwa sentra melati di Indonesia hanya terdapat di 3 provinsi yakni Provinsi Jawa Tengah (Kabupaten tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, dan Purbalingga), Provinsi Jawa Timur (Kabupaten Bangkalan dan Pasuruan), sementara di Provinsi Kalimantan Selatan hanya terdapat di Kabupaten Banjar yang tesebar di 2 Kecamatan Martapura (Desa Bincau dan Labuan Tabu) dan Kecamatan Karang Intan (Desa Jingah Habang Ilir, Jingah Habang Ulu, dan Pandak Daun). Fachry mengatakan bahwa pihaknya selalu melakukan pembinaan kepada para petani bunga wilayahnya terbukti petani bunga di Desa Jingah Habang Ilir selain mampu menghasilkan bunga mawar, melati, dan kenanga dalam bentuk segar sudah mampu menghasilkan turunannya dari 3 komoditas florikultura tersebut seperti air mawar, teh mawar, sirup mawar, es cream mawar, massage oil bunga mawar, massage oil bunga melati dan kenaga, dari produk turunan yang dihasilkan ini kami berhasil merubah pola budidaya petani yang selama ini tanam-petik-jual menjadi tanam-petik-olah-jual. Selain disentra kawasan florikultura ini kita juga akan membawa para peserta Scientific Tour ke Kawasan Usaha Tani Jeruk Siam Banjar yang ditanam dengan sistem surjan yang memadukan Jeruk Siam Banjar dengan Padi lokal maupun unggul terletak di 2 Kecamatan yakni Kecamatan Sungai Tabuk dan Kecamatan Astambul ujar Fachry.
Fachry kembali mengatakan bahwa kedua sentra hortikultura yang dikunjungi ini  memiliki potensi dan layak untuk dijadikan destinasi wisata berbasis pertanian (Agrowisata) sebagai unggulan daerah dengan ciri khas tersendiri, tandasnya.
Setiba di sentra jeruk siam Banjar Desa Sungai Alat Kec. Astambul para peserta langsung disuguhkan pemandangan pohon jeruk yang lagi berbuah menguning senada warna padi yang ditanam secara tumpeng sari dengan jeruk dengan sistem surjan, menurut salah satu peneliti yang berkunjung yang kebetulan dari Balai penelitian jeruk dan buah subtropika Badan Litbang Kementerian Pertanian RI bahwa mengelolaan jeruk yang ada didaerah rawa baik rawa lebak maupun rawa pasang surut memang harus dengan sistem surjan, ditempat yang sama Prof. Dr. Ir Sandra Arifin Aziz, MS yang merupakan pengurus PERHORTI Pusat yang kebetulan juga sebagai peneliti di Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB, saat lagi asyik memetik dan merasakan jeruk siam banjar langsung dipohonnya, Prof. Sandra mengatakan bahwa saya di Bogor ada macam-macam jeruk dan saya tidak tau dari mana dan katanya dari Kalimantan ternyata Kalimantan ternyata banyak juga jenisnya dan saya pertama kali ke Kec. Astambul, dan keistimewan jeruk siam banjar ini kulit buahnya tipis dan rasanya sangat manis dan langsung dijawab Dr. Hilda semanis orang banjar sambil tertawa dengan sopan. (Rita/Nove)
Source:: DTPH